Aku Mendatangi-Mu Dengan Air Mata

Ya Allah...tidak ada satupun yang tersembunyi di mata-Mu...sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui siapa diriku yang sebenarnya...

Terlalu banyak dosa yang aku kerjakan...
Terlalu banyak maksiat yang aku lakukan...
Terlalu banyak waktu yang aku lalaikan...
Terlalu banyak nikmat yang tidak aku syukuri...
Terlalu banyak orang yang telah aku zhalimi...

Aku Mendatangi-Mu Dengan Air Mata

Alangkah malunya diri yang banyak dosa...
Alangkah hinanya diri yang banyak maksiat...
Alangkah kotornya diri yang banyak kesalahan...

Tapi...

Engkau masih memberikan diriku kesempatan menengadahkan tangan kepada-Mu...
Engkau masih memberikan diriku kesempatan memohon rahmat dan ampunan-Mu...
Engkau masih memberikan diriku kesempatan mengemis dan menangis di hadapan-Mu...

Ya Allah, bersihkanlah dosa-dosaku...
Jangan Engkau cabut hidayah dan taufik-Mu...
Berilah taubat sebelum aku wafat...
Mendapatkan rahmat-Mu saat aku wafat...
Mendapatkan ampunan-Mu setelah wafat...

Aku orang yang malang yang membutuhkan...
Yang meminta pertolongan dan perlindungan...
Gemetar, takut serta mengakui dosa-dosa...

Aku memohon kepada-Mu seperti orang miskin...
Berdoa sepenuh hati seperti pendosa yang hina...
Dengan permohonan orang yang takut lagi buta...

Ya Allah, aku mendatangi-Mu dengan air mata...
Yang air matanya tumpah karena-Mu...
Yang tubuhnya merendah kepada-Mu...
Yang menghinakan diri di hadapan-Mu...

Telah datang kepada-Mu sang pendosa yang mengharapkan ampunan atas segala kejahatan dirinya, maka berikanlah ampunan-Mu...

Telah datang kepada-Mu sang pendurhaka yang mengharapkan rahmat atas segala kemaksiatan dirinya, maka karuniakanlah rahmat-Mu...

Telah datang kepada-Mu sang ahli maksiat yang mengharapkan belas kasihan-Mu atas kesalahan dirinya, maka curahkanlah kasih sayang-Mu.....

Ya Allah...apabila telah tiba masa kematianku...maka wafatkanlah diriku dalam keadaan Islam...dalam keadaan berdzikir...dalam kerinduan berjumpa dengan-Mu...dan dalam keadaan husnul khatimah...

Oh...alangkah bahagianya…seandainya maut menjemput sedang berurai air mata...merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan dan rindu akan perjumpaan dengan-Nya…

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

Tidak ada komentar: