Berhenti Dakwah karena alasan Pribadi ?

Ikhwah Fillah...!
Ketika kita telah memilih jalan Dakwah kepada Allah yang Maha Pemberi Hidayah, sebagai Prioritas dalam hidup kita, mendakwahi diri sendiri, keluarga, kerabat, tetangga dan orang-orang sekitar kita.

Terkadang muncul dalam hati kita sebuah perasaan : "Tidak nyaman, merasa diremehkan, tidak dianggap, gak enakan, takut dimusuhi, takut dikucilkan, sakit hati dengan perlakuan orang kepada kita, dan perasaan lainnya.

Lalu, tak jarang kita menganggap bahwa "Mundur" adalah jalan selamat, jalan yang paling aman dari semua terpaan fitnah dan ujian.

Ikhwah Fillah..
Perlu kembali kita merenungi, sudahkah kita meng-ikhlashkan niat kita dalam berdakwah ? Apakah kita benar-benar berdakwah karena Allah, atau terdapat keinginan dan kepentingan pribadi di dalam nya ?

Seandainya Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam berdakwah mementingkan perasaan pribadinya, tentulah beliau marah saat kotoran binatang dilemparkan kepadanya, tentulah beliau tersinggung saat diludahi orang-orang yang benci kepadanya, saat dihina, dituduh pendusta, dituduh sebagai dukun dan tukang sihir, dan perlakuan buruk lainnya yang dihadapkan kepadanya, Jika perasaan pribadi lebih beliau utamakan tentunya beliau akan mundur dari ujian Dakwah ini.

Beliau adalah Panutan utama dalam mewujudkan Keikhlasan, dakwah beliau hanya karena Allah, tidak peduli celaan, cercaan, tuduhan, hinaan dan perlakuan buruk apapun.

Berhenti Dakwah karena alasan Pribadi

Perasaan pribadi beliau kesampingkan demi berdakwah karena Allah, beliau tak bergeming sedikitpun saat perlakuan buruk sedang menyayat-nyayat hati beliau.

Ikhwah Fillah...
Sebuah renungan untuk diriku dan kita semua, agar kita menjadikan Rasulullah sebagai teladan dalam keikhlasan saat berdakwah di jalan Allah.

Abaikan dulu perasaan pribadi, kesampingkan dulu rasa berkecil hati.

Mari menuju keridhoan Ilahi, karena sesungguhnya keridhoan manusia adalah tujuan yang tak pernah terpenuhi.

رضى الناس غاية لا تدرك
"Ridho manusia adalah tujuan yang tak mungkin tercapai" - Imam As-Syafi'i rahimahullah

Mari berdakwah, sampaikan Al-Haq, urusan Hidayah hanyalah kita serahkan kepada Allah.

(وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ)
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang Berdakwah kepada Allah dan mengerjakan kebaikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim ?” [Surat Fushilat 33]

(لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۗ ......
"Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapatkan Hidayah, tetapi Allah-lah yang memberi Hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki." [Surat Al-Baqarah 272]

Ditulis Oleh Ustadz Abu Akyas Al Minangkabawi
kontak person 085278998607

Tidak ada komentar: