MODUS Mengaku sebagai gelandangan karena diusir saudara angkatnya

Kami informasikan kepada asatidz semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa menjaga kita semua.

Bahwa beberapa hari yg lalu di Ma'had kami ada tamu sekeluarga, yg trdiri dari suami istri dan 4 orang anak kecil2, usia 10 bulan s.d 7 tahun.

Mengaku sebagai gelandangan karena diusir saudara angkatnya krn tinggal di rumah warisan yg bukan haknya.

Dan sepanjang perjalanan 2 hari anak2nya tidk diberi makan tapi hnya diberi minum air barokah yakni air mentah dari kran.

Dan tidak punya uang sama sekali.

Itu adalah pengakuannya

Setelah kita cek kartu KK dan KTP cocok, maka kamipun percaya dan kami layani sebagaimana tamu. Kemudian kami pinjami rumah, motor utk ngaji, HP dan beberapa sarpras yg dibutuhkan utk hidup sehari hari, serta uang 1 juta utk pegangannya.

Kemudian kami ikutkan suaminya mnjadi kuli bangunan di proyek pembangunan KB-TK IT Ma'had As-Sunnah Cepu, dan trnyata baru 5 hari sdh ndak kuat kerja. Padahal kerjanya cukup santai karena khusus di diberi keringanan, tapi dia gak sanggup.

Bahkan minta dicarikan kerja yg ringan, kemudian minta modal utk dagang dll. Ini yg akhirnya membuat kita sadar bahwa orang ini tidk beres. Bahkan sudah berani utang sana sini.

Karena mulai meresahkan maka kmi mulai mnggali informasi, dan dari istrinya trkuak bahwa trnyata sekeluarga ini telah berpindah pindah dari pondok ke pondok.

Dari markasnya LDII Kediri 6 bulan, pindah ke JT (Jamaah Tabligh) Magetan, sempat di Gereja, kemudian pindah ke JT (Jamaah Tahdzir) ittiba'ussunnah Ust. Abu Hazm Muhsin, pindah ke markas2 Salafy di Banjarnegara, Banyumas, Purworejo, Jogja, Sukoharjo, Solo, Tuban, Bojonegoro dan pekan yg lalu di Ma'had As-Sunnah Cepu.

Setelah mngetahui ini, maka kami memahami bahwa sekeluarga ini hanya cari enaknya saja, dan jika tdk dituruti langsung memperlihatkan sikap tidak enak. Bahkan meremehkan apa yg kita berikan.

Dia senang di markas2 salafiyiin karena pelayanannya enak kata dia.

Allahulmusta'an.

Dan akhirnya setelah 2 pekan si suami ini pamit mau melanjutkan perjalanan karena permintaannya tidak kami penuhi.

Sambil marah2, saya punya harga diri, saya tidk minta minta

wah... Repot..

Maka afwan, kami trpaksa mnyampaikan di grup ini. Agar orang seperti ini jangan sampai mengecoh para asatidz di sini utk iba padanya sehingga merugikan. Dan semoga tidak jatuh korban2 yg berikutnya.

Semoga Allah beri dia hidayah.

Ini KTP nya



repost from ustadz abu uwais (whatsapp group)

Tidak ada komentar: