● Tanya:
Beredar video yang menyebutkan hadits akan terdengar suara keras di bulan Ramadhan dan akan terjadi huru hara di bulan syawwal, shahihkah ustadz riwayatnya?
● Jawab:
Hadits yang dimaksud sebagai berikut:
Beredar video yang menyebutkan hadits akan terdengar suara keras di bulan Ramadhan dan akan terjadi huru hara di bulan syawwal, shahihkah ustadz riwayatnya?
● Jawab:
Hadits yang dimaksud sebagai berikut:
يكون في رمضان هدة توقظ النائم ، وتقعد القائم ، وتخرج العواتق من خدورها ، وفي شوال مهمهة ، وفي ذي القعدة تميز القبائل بعضها من بعض ، وفي ذي الحجة تراق الدماء
"Akan terdengar suara keras di bulan Romadhon yang membangunkan orang yang tidur, mendudukkan orang yang berdiri, mengeluarkan gadis-gadis dari rumahnya, dan di bulan Syawwal akan terjadi huru-hara, di bulan dzulqo'dah kabilah-kabilah saling bermusuhan, di bulan dzulhijjah akan terjadi pertumpahan darah."
Hadits ini dikeluarkan oleh Nu'aim bin Hammad dalam kitab "Al-Fitan" 1/160 dalam sanadnya ada rowi pendusta yaitu Al-Harits bin Abdillah Al-A'war. Nu'aim sendiri adalah rowi yang dho'if dan kitabnya "Al-Fitan" keabsahan riwayat-riwayatnya diingkari oleh para Ulama.
Haditsnya juga dikeluarkan oleh Abu Nu'aim dalam "Akhbar Ashbahan" 2/199 dalam sanadnya ada rowi matruk yaitu Maslamah bin 'Ali. Al-Imam Adz-Dzahabi berkata, "Maslamah rowi yang saqith matruk."
Hadits ini dikeluarkan oleh Nu'aim bin Hammad dalam kitab "Al-Fitan" 1/160 dalam sanadnya ada rowi pendusta yaitu Al-Harits bin Abdillah Al-A'war. Nu'aim sendiri adalah rowi yang dho'if dan kitabnya "Al-Fitan" keabsahan riwayat-riwayatnya diingkari oleh para Ulama.
Haditsnya juga dikeluarkan oleh Abu Nu'aim dalam "Akhbar Ashbahan" 2/199 dalam sanadnya ada rowi matruk yaitu Maslamah bin 'Ali. Al-Imam Adz-Dzahabi berkata, "Maslamah rowi yang saqith matruk."
Jalan-jalan lain hadits ini juga tidak akurat sehingga Syaikh Al-Albani mengatakan hadits ini tergolong palsu lihat "Silsilah Adh-Dho'ifah" nomor 6178 & 6179. Maka tidak halal bagi siapapun menyebarkan hadits ini dan menganggapnya sebagai sabda Nabi shollallahu 'alaihi wasallam.
Al-Ustâdz Fikri Abul Hasan
Artikel manhajul-haq
Al-Ustâdz Fikri Abul Hasan
Artikel manhajul-haq
Tidak ada komentar: