Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
َمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمٍ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
(1). "...Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dan beribadah (shalat tarawih) pada malam harinya karena iman dan mengharapkan ganjaran Allah Ta’ala, maka keluarlah ia dari segala dosa-dosanya sebagaimana bayi yang baru lahir dari kandungan ibunya" (HR. Ibnu Majah no.1328 dan Ahmad III/128, hadits dari Abdurrahman bin 'Auf, lihat Shahih Sunan Ibnu Majah no. 1101)
الصِّيامُ والقرآنُ يشفعان للعبدِ يومَ القيامةِ يقولُ الصِّيامُ أيْ ربِّ منعتُه الطَّعامَ والشَّهوةَ فشفِّعني فيه ويقولُ القرآنُ منعتُه النَّومَ باللَّيلِ فشفِّعني فيه قال فيشفعان
(2). "Puasa dan al-Qur’an akan memberi syafaat bagi seorang hamba di hari Kiamat. Puasa berkata : "Ya Rabb, aku telah menghalangi makan dan syahwatnya, maka berikan syafaat untukku kepadanya". Al-Qur’an berkata : "Ya Rabb, aku telah menghalanginya tidur di malam hari, maka berikan syafaat untukku kepadanya". Beliau bersabda : "Lalu keduanya memberi syafa’at" (HR. Ahmad no. 6626, ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir 14/72 no. 14672 dan al-Hakim no. 2036, hadits Abdullah bin 'Amr, Shahiihut Targhiib wat Tarhiib 984)
إذا دخَل رمضانُ فُتِّحَتْ أبوابُ الجنةِ وغُلِّقَتْ أبوابُ جهنَّمَ وسُلسِلَتِ الشياطينُ
(3). "Apabila datang bulan Ramadhan, pintu Surga dibuka, pintu Jahannam ditutup dan syaitan pun dibelenggu" (HR. Bukhari no. 3277, hadits dari Abu Hurairah)
Dibukanya pintu Surga bisa berarti bahwa Allah Ta'ala membuka pintu hati manusia untuk mudah melakukan berbagai ketaatan yang menggiringnya ke Surga...
Ditutupnya pintu Neraka bisa berarti bahwa Allah memalingkan hati, mata dan telinga hamba-Nya dari hal buruk yang dapat menghantarkannya ke Neraka...
Adapun dibelenggunya syaitan bisa berarti bahwa Allah melemahkan kekuatan syaitan untuk menggoda manusia. Dimana ketika syahwat itu ditahan, maka syaitan-syaitan pun akan terbelenggu...
Yang malas beribadah, akan kembali sadar...
Yang semangat beribadah, akan terus bertambah...
Yang lalai berdzikir, akan semangat berdzikir...
Yang malas ke masjid, akan rajin ke masjid...
Ramadhan adalah kesempatan untuk memperbanyak doa dan mengetuk pintu langit, karena ia saat yang mustajab untuk dikabulkannya doa...
Tidak ada yang dapat mengetahui betapa agungnya hari-hari tersebut kecuali orang-orang yang telah kehilangan darinya, yaitu para penghuni kubur...
Seandainya Allah Ta'ala mentakdirkan bagi para penghuni kubur untuk dikeluarkan dari kuburnya, niscaya mereka akan berkata :
"JANGAN PERNAH ENGKAU SIA-SIAKAN SATU DETIK PUN DARI HARI-HARI DI BULAN RAMADHAN..."
Syaikh bin Baaz rahimahullah berkata :
Dibukanya pintu Surga bisa berarti bahwa Allah Ta'ala membuka pintu hati manusia untuk mudah melakukan berbagai ketaatan yang menggiringnya ke Surga...
Ditutupnya pintu Neraka bisa berarti bahwa Allah memalingkan hati, mata dan telinga hamba-Nya dari hal buruk yang dapat menghantarkannya ke Neraka...
Adapun dibelenggunya syaitan bisa berarti bahwa Allah melemahkan kekuatan syaitan untuk menggoda manusia. Dimana ketika syahwat itu ditahan, maka syaitan-syaitan pun akan terbelenggu...
Yang malas beribadah, akan kembali sadar...
Yang semangat beribadah, akan terus bertambah...
Yang lalai berdzikir, akan semangat berdzikir...
Yang malas ke masjid, akan rajin ke masjid...
Ramadhan adalah kesempatan untuk memperbanyak doa dan mengetuk pintu langit, karena ia saat yang mustajab untuk dikabulkannya doa...
Tidak ada yang dapat mengetahui betapa agungnya hari-hari tersebut kecuali orang-orang yang telah kehilangan darinya, yaitu para penghuni kubur...
Seandainya Allah Ta'ala mentakdirkan bagi para penghuni kubur untuk dikeluarkan dari kuburnya, niscaya mereka akan berkata :
"JANGAN PERNAH ENGKAU SIA-SIAKAN SATU DETIK PUN DARI HARI-HARI DI BULAN RAMADHAN..."
Syaikh bin Baaz rahimahullah berkata :
كان السلف إذا دخل رمضان أقبلوا على القرآن وتركوا الحديث والتفقه وحلقات العلم، هذا هو الغالب على السلف، فينبغي لأهل الإيمان من الذكور والإناث أن يشتغلوا بالقرآن الكريم تلاوة وتدبراً وتعقلاً ومراجعة لكتب التفسير، وغير هذا من وجوه التعلق بالقرآن والعناية بالقرآن، وإذا سمعوا درساً في المسجد أو مراجعة بعض المسائل العلمية لا منافاة لا حرج في ذلك، لكن ينبغي أن تكون العناية بالقرآن في رمضان أكثر، كما فعله السلف الصالح -رضي الله عنهم وأرضاهم
"Dulu salafus shalih apabila masuk bulan ramadhan, maka mereka sibuk dengan al-Qur'an dan mereka meninggalkan hadits, menuntut ilmu dan majelis taklim. Ini yang mayoritas dilakukan oleh salaf...
Maka sudah selayaknya bagi seorang mukmin baik laki laki atau pun wanita, untuk menyibukkan dirinya dengan al-Qur'an yang mulia dengan membacanya, mentadabburinya, memahaminya, dan membacanya dengan kitab-kitab tafsir, serta perkara lainnya yang berhubungan dengan al-Qur'an dan fokusnya dengan al-Qur'an...
Kalau seandainya dia mendengar satu pelajaran di masjid atau murojaah sebagian masalah ilmiyah maka tidak mengapa.Tetapi seharusnya untuk fokus dengan al-Qur'annya di bulan Ramadhan lebih besar, sebagaimana yang telah dilakukan oleh para salafus shalih, semoga Allah meridhoi mereka..." (http://www.binbaz.org.sa/noor/11306)
✍ Al-Ustâdz Najmi Umar Bakkar
Maka sudah selayaknya bagi seorang mukmin baik laki laki atau pun wanita, untuk menyibukkan dirinya dengan al-Qur'an yang mulia dengan membacanya, mentadabburinya, memahaminya, dan membacanya dengan kitab-kitab tafsir, serta perkara lainnya yang berhubungan dengan al-Qur'an dan fokusnya dengan al-Qur'an...
Kalau seandainya dia mendengar satu pelajaran di masjid atau murojaah sebagian masalah ilmiyah maka tidak mengapa.Tetapi seharusnya untuk fokus dengan al-Qur'annya di bulan Ramadhan lebih besar, sebagaimana yang telah dilakukan oleh para salafus shalih, semoga Allah meridhoi mereka..." (http://www.binbaz.org.sa/noor/11306)
✍ Al-Ustâdz Najmi Umar Bakkar
Tidak ada komentar: