6 Ujian Paling Berat Bagi Istri yang Perlu Diantisipasi

Sahabat hakikatnya dunia ini memang ruang ujian. Yang kita lakukan sepanjang hidup adalah mengerjakan soal demi soal dengan baik, sampai waktu ujian berakhir (maut). Hasil ujian tersebut akan kita peroleh di negeri abadi kelak.

Termasuklah ujian rumah tangga. Setenang apapun rumah tangga seseorang, pasti akan menghadapi ujiannya tersendiri.

Akan tetapi sebagaimana soal ujian pada umumnya, kita bisa lho mengantisipasi ujian-ujian sulit dalam rumah tangga.

6 Ujian Paling Berat Bagi Istri yang Perlu Diantisipasi

Berikut ini 6 ujian paling berat bagi istri dalam mengarungi rumah tangga yang perlu diantisipasi:

1. Suami tidak berpenghasilan 

Entah karena diPHK atau karena alasan lainnya, seorang suami bisa saja tiba-tiba tidak memiliki penghasilan.

Istri yang diuji dengan suami yang tidak berpenghasilan bisa menyikapi dengan 2 alternatif sikap:

Pertama, bersabar dan tetap mensupport suami. Apalagi jika alasan suami tidak berpenghasilan adalah alasan syari misalkan karena kesehatan yang tidak memungkinkan.

Kedua, bersikap keras dan tegas. Jika alasan suami tidak memiliki penghasilan adalah karena kemalasannya, istri perlu bersikap keras dan tegas.

Apapun itu... istri harus bisa ikhlas dan menyadari bahwa Allah tidak pernah memberi ujian melampaui kesanggupan diri kita.

2. Tidak bisa memperoleh keturunan

Ujian mandul atau tidak dapat hamil dan melahirkan juga merupakan ujian yang berat untuk seorang istri.

Antisipasi dan solusi yang bisa diambil adalah dengan mengadopsi anak, atau mencoba bayi tabung jika dana yang dimiliki cukup besar.

Apapun itu, istri perlu berlapang dada dan ikhlas... karena Ummul Mukminin Aisyah pun tidak dikaruniai anak seumur hidupnya.

3. Perselingkuhan 

Perselingkuhan merupakan ujian berat selanjutnya bagi seorang istri. Jika sudah sampai taraf zina, melanggar syariat Islam, semestinya istri bersikap tegas dan bahkan bisa menggugat cerai.

4. KDRT
Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT perlu disikapi dengan tegas. Istri tidak bisa diam saja menerima perlakuan kasar dari sang suami. Jika memungkinkan, perlu melaporkan KDRT pada keluarga terdekat agar bisa dihentikan.

KDRT juga ada yang dalam bentuk kekerasan mental bukan fisik, hal ini juga perlu diwaspadai. Keberanian melaporkan tindak KDRT perlu dipelajari oleh setiap wanita yang mendapat perlakuan buruk terutama dari pasangan hidup sendiri.

5. Suami sakit keras atau meninggal 

Suami sakit keras hingga istri harus menjaganya setiap hari merupakan ujian luar biasa berat yang harus disikapi dengan ikhlas. Ada kemungkinan suami akan bersikap kasar ketika sakit... disebabkan mentalnya down dan merasa tidak berguna, di sinilah istri perlu hadir untuk mensupportnya.

6. Utang dalam jumlah besar

Ujian selanjutnya adalah utang dalam jumlah besar. Baik utang suami maupun utang keluarga. Hal ini harus diantisipasi dengan mengubah gaya hidup menjadi hidup prihatin dan hidup sederhana.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: