Kiat untuk mengendalikan amarah, antara lain adalah:

1. Memaafkan, sikap lembut dan tegar dengan mengharap ridha dan balasan baik dari Allah."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:

Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. Al-'A'raf [7]:199).

"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran [3] :134).

2. Mengingat qishas di akhirat, jika kita melampiaskan kemarahan.

Riwayat Abu Ya’la ketika merasa kesal dengan Washif yang lambat melaksanakan tugas.

Rasulullah menegurnya secara bijak seraya berkata, ” Kalaulah tidak mencemaskan pembalasan di akhirat, niscaya aku beri engkau pelajaran”

Kiat untuk mengendalikan amarah

Mengingat pesan Rasulullah dalam hadits Abu Dawud,

” Duduk ketika sedang berdiri, tiduran ketika sedang duduk, jika masih marah, berwudhu atau mandilah dengan air dingin”

3. · Memikirkan kembali dengan tenang, tentang faktor yang menjadi pemicu marah, apakah memang sepatutnya disikapi dengan marah atau tidak.

4. Tersenyum. Cobalah bercermin saat kita marah, dan lihatlah betapa jeleknya kita ketika marah dan tersenyumlah, percaya atau tidak, kemarahan yang kita rasakan akan sirna perlahan-lahan.

5. Positif thinking (husnudzon) dan mencoba memahami alasan sikap dan prilaku orang lain.

6. Berlatih menunda amarah, dengan tidak mealampiaskan marah secara spontan dan refleks

7.Coba dekatkan diri

secara fisik kepada seseorang yang kita cintai disaat kita marah untuk menetralisir kemarahan. Misalnya dengan menggenggam tangannya. Kiat ini juga bisa kita gunakan untuk meredam kemarahan orang yang kita cintai pada kita.

8. Diam dan dengarkan

9. Ungkapkan kemarahan dengan tulisan.

Komunikasi dan proaktif. Jangan harap orang lain dapat membaca fikiran kita atau mengetahui apa yang kita inginkan

11. Membaca taawwudz

seraya berdoa kepada Allah agar terhindar dari provokasi syetan dan jebakan fitnah yang menyesatkan.

” Allahumma Rabban Nabi Muhammad, ighfirlii dzambi wa adzbib ghaiddha qoIbii wa ajimii min mudhilatil fitan”.

12. Ungkapkanlah kekesalan kita dengan tetap mengendalikan diri.

Orang yang kuat menurut Islam bukanlah orang yang menakutkan ketika marah, melainkan orang yang mampu mengendalikan diri ketika marah

sebagaimana hadits Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairoh,
” Bukanlah disebut kuat orang yang pandai bergulat. Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika ia marah”

Tidak ada komentar: