Para penuntut ilmu, para santri di ma'had-ma'had Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yang menghabiskan waktunya, tenaganya dan hartanya demi mempelajari ilmu agama, merekalah pahlawan yang sesungguhnya, merekalah masa depan Islam, merekalah yang akan benar-benar berguna untuk bangsa dan negara, dengan izin Allah jalla wa 'ala.
Para ulama, para da'i dan guru agama yang menebarkan ilmu Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama'ah, merekalah pahlawan yang sesungguhnya, merekalah pejuang-pejuang Islam, merekalah para penjaga bangsa dan negara dari kehancuran, dengan izin Allah 'azza wa jalla.
Tapi bersabarlah wahai saudaraku, jalanmu memang sepi, karena hidupmu harus berpihak kepada kebenaran bukan ketenaran. Jalanmu memang sepi, karena kepentinganmu adalah menyampaikan kebenaran, bukan agar semua golongan menerimamu, dan yang engkau cari adalah keridhaan Allah, bukan keridhaan manusia.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
Para ulama, para da'i dan guru agama yang menebarkan ilmu Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama'ah, merekalah pahlawan yang sesungguhnya, merekalah pejuang-pejuang Islam, merekalah para penjaga bangsa dan negara dari kehancuran, dengan izin Allah 'azza wa jalla.
Tapi bersabarlah wahai saudaraku, jalanmu memang sepi, karena hidupmu harus berpihak kepada kebenaran bukan ketenaran. Jalanmu memang sepi, karena kepentinganmu adalah menyampaikan kebenaran, bukan agar semua golongan menerimamu, dan yang engkau cari adalah keridhaan Allah, bukan keridhaan manusia.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاء
“Islam bermula dalam keadaan asing dan akan kembali terasing sebagaimana ia bermula, maka beruntunglah al-ghuroba’ (orang-orang yang terasing karena mengamalkan Islam).” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Dan jangan pernah engkau merasa tidak dihargai, hanya karena manusia lebih menghargai pemain sepak bola atau pelari, walau seandainya para atlet itu bermanfaat sekali pun maka manfaat mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan ilmu agama yang engkau pelajari dan ajarkan kepada manusia.
Jangan pernah engkau merasa direndahkan, walau sangat disayangkan, para 'artis' perusak bangsa dan negara dibayar mahal untuk berbuat maksiat dan menghancurkan generasi.
Jangan pula engkau patah semangat, hanya karena manusia lebih ramai menghadiri 'majelis syubhat stand up comedy' daripada majelis ilmu.
Karena engkau berjuang untuk Islam, untuk memperbaiki bangsa dan negara, untuk menggapai ridho Allah dan indahnya kehidupan di surga. Bukan untuk pujian dan penghargaan dari manusia, bukan untuk kepuasan diri dan kesenangan sementara di dunia,
Dan jangan pernah engkau merasa tidak dihargai, hanya karena manusia lebih menghargai pemain sepak bola atau pelari, walau seandainya para atlet itu bermanfaat sekali pun maka manfaat mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan ilmu agama yang engkau pelajari dan ajarkan kepada manusia.
Jangan pernah engkau merasa direndahkan, walau sangat disayangkan, para 'artis' perusak bangsa dan negara dibayar mahal untuk berbuat maksiat dan menghancurkan generasi.
Jangan pula engkau patah semangat, hanya karena manusia lebih ramai menghadiri 'majelis syubhat stand up comedy' daripada majelis ilmu.
Karena engkau berjuang untuk Islam, untuk memperbaiki bangsa dan negara, untuk menggapai ridho Allah dan indahnya kehidupan di surga. Bukan untuk pujian dan penghargaan dari manusia, bukan untuk kepuasan diri dan kesenangan sementara di dunia,
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ
"Dan akhirat lebih baik bagimu daripada dunia." [Adh-Dhuha: 4]
وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ
Tidak ada komentar: