jangan sia-siakan ibumu, terinspirasi dari kisah pertemuan Nabi Musa dengan tukang jagal

Diriwayatkan dari buku-buku bani israel dan Rasulullah shallallahu alahi wa salam bersabda

وحدثوا عن بني إسرائيل ولا حرج. رواه البخاري عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما
ceritakanlah tentang bani israel yang tidak diragukan (kebenarannya). (HR. Bukhari)

Bahwasanya Musa kalimullah bertanya kepada Allah dan dia berkata : ya Robb-ku, tunjukkan kepadaku, siapa temanku di syurga.

Bagaimana pendapat kalian, siapa yang akan menemani lelaki (musa alahissalam) ini, lelaki mulia no 3 di seluruh dunia setelah rasul kita (muhammad shallallahu alahi wa salam) dan nabi ibrahim alahissalam.

Maka Allah wahyukan kepada nabi Musa alahissalam, wahai musa, hambaku fulan yang bekerja sebagai tukang jagal hewan sembelih di kampung ini.

Tukang jagal ?, jualan daging sembelihan ? dia yang akan menemani nabi musa ke syurga ?

Bagaimana pendapat kalian, apa yg dia kerjakan ?

Nabi musa melakukan perjalanan jauh ke kampung tersebut, ketika Nabi musa sudah sampai, dia dapati tukang jagal tersebut sedang jualan daging di tempatnya sambil melayani pembeli. Nabi musa belum tampak olehnya si tukang jagal memiliki amal sholeh yg besar ganjarannya akan tetapi nabi musa dapati lidahnya bergerak basah oleh zikrullah.

jangan sia-siakan ibumu

Sebelum tukang jagal menutup tokonya, dia mengambil beberapa potongan daging dimasukkan ke dalam kantong yang dia pegang, kemudia berangkat menuju rumahnya. Nabi musa kemudian mengikutinya dan meminta izin untuk menginap satu malam di rumahnya. Tujuan nabi musa untuk mencari jawaban alasan kenapa tukang jagal ini yang akan menemaniku masuk syurga.

Mereka sampai kerumah kemudian menutup pintu rumah, tukang jagal tersebut mengambil periuk (kuali), kemudian memanaskan air, setelah mendidih dia masukkan potongan daging tersebut kedalamnya sambil di aduk hingga keluar bau kaldunya (matang).

Kemudian mengambil beberapa potong daging tersebut ke piring, setelah panasnya berkurang, tukang jagal tersebut pergi menelusuri isi rumahnya dan dia dapati ibunya yang sudah tua, kemudia dia beri makan dgn perlahan agar mudah dikunyah dan penuh kasih sayang terus dilakukan dgn sabar sampai ibunya yg sudah lemah tersebut kenyang.

Setelah kenyang, ibu tukang jagal tersebut mengangkat tangan kelangit dgn sekuat tenaganya dan penuh pengharapan kepada Allah sambil berdoa, “ya Allah, jadikan anakku ini teman nabi musa alahissalam masuk ke dalam syurga”

Jangan anggap remeh, Ini adalah doa ibu. Berapa sudah harta yang telah kalian infakkan, waktu yang kalian luangkan, kerja keras yang telah kalian lakukan untuk mendapatkan doa yang mustajab dari sang ibu ?

Doa ibu adalah doa mustajab yang tidak ada keraguan di dalamnya, dia adalah ibu kalian yang banyak habiskan semua waktu dan kemampuannya untuk kalian.

Berapa kali dia sedih agar kalian bisa bahagia ?

Berapa kali dia menangis agar kalian bisa ketawa ?

Berapa kali dia bergadang agar kalian bisa tidur pulas ?

Dialah ibu, makhluk Allah yang hanya memberi dan tidak meminta kepada siapapun balasan

Dialah ibu, makhluk Allah yang hanya memberi dan tidak meminta kepada siapapun upah

Dialah ibu mu....

Apakah kamu pernah dengar ada makhluk yg lebih cinta kepadamu daripada hartanya ?

Atau makhluk tersebut lebih cinta kamu daripada dunianya ?

Apakah kamu pernah dengar makhluk lebih cinta kepada kamu daripada dirinya ?

Dialah ibumu....

Makananmu (ketika bayi) dari susunya

Tempat berteduhmu dikamarnya

Kendaraanmu tangannya, dadanya dan punggungnya

Dialah ibumu....

Kenapa harus kita sebutkan penderitaannya ?

Kenapa kita harus khususnya pembahasan tentang perjuangan mereka ?

Ketahuilah, Allah juga abadikan penderitaan sang ibu dalam alquran

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَٲلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُ ۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٍ۬ وَفِصَـٰلُهُ ۥ فِى عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡڪُرۡ لِى وَلِوَٲلِدَيۡكَ إِلَىَّ ٱلۡمَصِيرُ 
Dan Kami perintahkan kepada manusia [berbuat baik] kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Al-Lukman : 14)

Ingatlah ibu kalian, ingatlah lagi.... berapa lama kamu dikandungnya ?, 9 bulan lamanya. Setiap kali bertambah ukuran badanmu di perutnya, bertambah pula lemah fisiknya.

Bayangkan, berapa kali terputus pelindung rahim hingga sampai ujung kemaluan yang akhirnya keluarlah bayi tersebut dengan selamat.

Setelah melahirkan, dia melihat kematian ada dihadapannya, dia bernafas panjang dan rasa sakit yang sangat perih, mengalir darah dan nyeri.

Akan tetapi semua rasa sakit yang dialami berkurang bahkan hilang setelah melihat kamu disampingnya, kemudian dia peluk kamu di dadanya, dibelainya badan kalian dengan penuh kasih sayang, dia cintai kamu penuh harapan.

Apa yang sudah kamu balas jasanya ?

Apakah layak membalas jasanya dengan pengingkaran dan durhaka ?

Anak seperti apakah anda ini ?

Tahukah kamu, ada berapa kali berlinang air mata ayah ibu disebabkan kedurhakaan anaknya ?

Tahukah kamu, berapa kali ayah ibu bernapas panjang dari hati mereka yang terluka ?

Tahukah kamu, ada berapa ayah ibu yang berharap tidak memiliki anak ?

Tahukah kamu, ada berapa orang yang menyesal setelah orang tuanya berada di dalam kubur ?

Ingatlah ibumu...

Dan ingatlah ayahmu...


Menangislah kalian......, ketika kalian masih kecil mereka merawat kalian penuh bijaksana dan penih kasih sayang.

Menangislah kalian......, ketika dewasa membuat mereka takut dan tersinggung.

Anak seperti apa anda ?

Cobalah ingat kembali ibumu....

Dan ingatlah ayahmu....

Sebelum datang hari dimana kamu berharap bisa bertemu kembali di kamar mereka untuk berbakti namun tidak bisa lagi dikarenakan beberapa waktu lalu kamu biarkan tanah mengubur jasadnya.

Ketika itu, rasa penyesalan menyusupi seluruh jiwamu dan kerugian hilang kesempatan berbakti kepada orang tua.

Ketika itu, engkau tangisi semua kata-kata kasar penuh hina yang pernah kamu lontarkan kepada ayahmu atau kepada ibumu.

Diterjemahkan oleh Atri Yuanda El-pariamany

koreksi tambahan ana sendiri selaku admin

Maksud hadist nabi diatas, boleh disampaikan kisah tersebut selama tidak diketahui kedustaan di dalamnya atau pertentangan dgn syariat islam. Jika memang didapati kedustaan yg pelanggaran syariat maka tidak boleh diambil pelajaran dari kisah tersebut. Adapun kisah diatas disampaikan syeikh tersebut karna selamat dari pelanggaran syariat dan kedustaan

وأما قصة موسى فإنا لا نعلم لها أصلا، ولكن في كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم الثابتة من فضائل بر الوالدين ما يغني عنها، فطالع فيها رياض الصالحين والترغيب والترهيب والمتجر الرابح والأدب المفرد للبخاري تجد فيها ما يكفي إن شاء الله . وراجع الفتاوى التالية أرقامها
adapun kisah nabi musa, maka kami tidak diketahui asalnya, akan tetapi dalam alquran dan hadist nabi shallalahu alahi wa salam telah menetapkan keutamaan berbakti kepada kedua orang tua. silahkan merujuk juga ke buku riyadhussholihin, tarqhib wa tarhib, buku adabul mufrad bukhari yang insyaallah cukup

Tidak ada komentar: