KAYA YANG SESUNGGUHNYA

لَا بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنْ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنْ اتَّقَى خَيْرٌ مِنْ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنْ النَّعِيمِ
“Tidak ada masalah dengan kekayaan bagi orang yang bertaqwa. Kesehatan itu lebih baik daripada kekayaan bagi orang yang bertaqwa. Dan jiwa yang bagus merupakan kenikmatan.” (HR. Ibnu Majah: 2132, Ahmad: 22076)

Hadits berikut semakna dengan hadits tersebut

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Shallallahu alahi wa salam bersabda: “Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, akan tetapi kaya itu adalah kaya hati (jiwa)." (HR Bukhari No: 6446)

KAYA YANG SESUNGGUHNYA

Kandungan hadits

1. Hakikat kaya bukanlah karena banyak harta, karena mayoritas manusia yang dilapangkan hartanya tidak puas dengan harta yang telah dimilikinya.

2. Kekayaan sebenarnya adalah kekayaan jiwa, yaitu ketika merasa cukup dengan apa yang diperolehnya (qona’ah), rela dan tidak tamak dalam mencari harta.

3. Jadikanlah diri kita seorang yang kaya hati, sentiasa merasa cukup dan bersyukur dengan setiap pemberianNYa.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا
“Tidak ada satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin rezekinya oleh Allah.” (QS. Hud:6)

Tidak ada komentar: