Kritik Ulama kepada Para Dai yang tidak mengutamakan dakwah Tauhid

VIDEO PERTEMUAN PERTAMA KAJIAN RINGKASAN BUKU MEMBENAHI AKIDAH

KRITIK ULAMA KEPADA PARA DA'I YANG TIDAK MENGUTAMAKAN DAKWAH TAUHID & PERBAIKAN AKIDAH

Tauhid, memurnikan ibadah hanya kepada Allah dan menjauhi dosa syirik, adalah misi dakwah seluruh para nabi dan rasul ‘alaihimussalaam.

Karena tauhid adalah pondasi awal bangunan keimanan dan syarat sahnya ibadah, maka wajib mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan tauhid serta mengutamakannya sebelum yang lainnya.

Barangsiapa tidak mengutamakannya dan melalaikannya maka ia telah menyimpang dari jalan dakwahnya para nabi dan rasul ‘alaihimussalaam, serta menyelisihi manhaj Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu’anhum.

Inilah ciri utama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, senantiasa mementingkan tauhid dan memberi perhatian yang besar terhadapnya, karena demikianlah teladan para nabi dan rasul ‘alaihimussalaam serta para sahabat radhiyallahu’anhum.

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Tauhid adalah awal dakwah para rasul, landasan pertama dalam perjalanan dan awal pijakan bagi orang yang menuju Allah subhanahu wa ta’ala.

• Allah ta’ala berfirman (tentang Nabi Nuh ‘alaihissalaam),

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: Wahai kaumku sembahlah Allah saja, sekali-kali tak ada sesembahan yang benar bagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).” (Al-A’raf: 59)

• Nabi Hud ‘alaihissalam berkata kepada kaumnya,

اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
"Wahai kaumku sembahlah Allah saja, sekali-kali tak ada sesembahan yang benar bagimu selain-Nya." (Al-A’raf: 65)

• Nabi Shalih ‘alaihissalam berkata kepada kaumnya,

اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
"Wahai kaumku sembahlah Allah saja, sekali-kali tak ada sesembahan yang benar bagimu selain-Nya." (Al-A’raf: 73)

• Nabi Syu’aib ‘alaihissalam berkata kepada kaumnya,

اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
"Wahai kaumku sembahlah Allah saja, sekali-kali tak ada sesembahan yang benar bagimu selain-Nya." (Al-A’raf: 85)

• Dan Allah ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah saja, dan jauhilah thaghut (yang disembah selain Allah) itu." (An-Nahl: 36)

Maka tauhid adalah kunci dakwah para rasul, oleh karena itu Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berpesan kepada utusan beliau (untuk berdakwah di Negeri Yaman) Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu,

إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا أَهْلَ كِتَابٍ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ: عِبَادَةُ اللَّهِ وَحْدَهُ
“Sesungguhnya engkau akan mendatangi satu kaum Ahli Kitab, maka hendaklah pertama yang engkau dakwahkan kepada mereka adalah beribadah kepada Allah yang satu saja...” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma) [Madaarijus Saalikin, 3/411]

Simak Penjelasannya:


Rujukan: Kitab Al-Irsyad Ilaa Shahihil I'tiqod war Roddu 'ala Ahlisy Syirki wal Ilhad
Penulis: Asy-Syaikh Al-'Allamah Prof. DR. Shalih Al-Fauzan hafizhahullah
Pemateri: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah

Tidak ada komentar: