Bentuk Syukur Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam

عن عائشة رَضي الله عنها: أنَّ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يقُومُ مِنَ اللَّيلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقُلْتُ لَهُ: لِمَ تَصنَعُ هَذَا يَا رسولَ الله، وَقدْ غَفَرَ الله لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: ((أَفَلا أُحِبُّ أنْ أكُونَ عَبْدًا شَكُورًا)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ، هَذَا لفظ البخاري. 
Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Rasulullah shallallahu alahi wa salam berdiri untuk beribadah pada sebagian  malam hingga bengkak kedua tapak kakinya. Saya (Aisyah) lalu berkata padanya: "Mengapa Anda berbuat demikian, ya Rasulullah, sedangkan Allah telah mengampuni  dosa-dosa  yang telah lalu dan yang kemudian?" Rasulullah shallallahu alahi wa salam bersabda: "Adakah aku tidak senang untuk menjadi seorang hamba yang banyak bersyukurnya?" (Muttafaq 'alaih)

Bentuk Syukur Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam

Kandungan hadits

1. Bentuk syukur yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam adalah dengan mujahadah, yaitu kesungguhan dalam beribadah.

2.  Syukur harus dibuktikan dengan amal sebagaimana yang telah diucapkan oleh lisan. Diantara amal shaleh kepada Allah Subhanahu wata'ala yang terbaik adalah shalat, dan Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.

3. Bentuk syukur yang dirupakan dalam ketaatan, berdampak pada jaminan dari Allah Subhanahu wata'ala akan membimbing hamba tersebut untuk selalu berada dijalan yang benar yang diridhai-Nya.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ 
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut:69)

Tidak ada komentar: