BERSYUKUR DAN SABAR

عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: ((عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ )). رواه مسلم
Dari Shuhaib radhiyallahu Anhu ia berkata, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin, setiap perkara baik baginya dan hal ini tidak dimiliki kecuali oleh orang mukmin, jika ia diberikan kesenangan, ia bersyukur dan hal ini baik baginya dan jika ia ditimpa musibah iapun bersabar dan hal ini baik baginya.” (HR. Muslim)

BERSYUKUR DAN SABAR

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Hadits di atas menunjukkan bahwa) tingkatan-tingkatan iman seluruhnya (berkisar) antara sabar dan syukur.

2- Kehidupan seorang mukmin seluruhnya bernilai kebaikan dan pahala di sisi Allah, baik dalam kondisi yang terlihat membuatnya senang ataupun susah.

3- Seorang hamba yang sempurna imannya akan selalu bersyukur kepada Allah ketika senang dan bersabar ketika susah, maka dalam semua keadaan dia senantiasa ridha kepada Allah dalam segala ketentuan takdir-Nya, sehingga kesusahan dan musibah yang menimpanya berubah menjadi nikmat dan anugerah baginya.

4- Orang yang tidak beriman akan selalu berkeluh kesah dan murka ketika ditimpa musibah, sehinnga semua dosa dan keburukan akan menimpanya, dosa di dunia karena ketidaksabaran dan ketidak ridhaannya terhadap ketentuan takdir Allah, serta di akhirat mendapat siksa neraka.

5- Keutamaan dan kebaikan dalam semua keadaan hanya akan diraih oleh orang-orang yang sempurna imannya.

6- Rukun sabar ada tiga yaitu:
A- Menahan diri dari sikap murka terhadap segala ketentuan Allah.
B- Menahan lisan dari keluh kesah.
C- menahan anggota badan dari perbuatan yang dilarang (Allah), seperti menampar wajah (ketika terjadi musibah), merobek pakaian, memotong rambut dan sebagainya.

Rukun syukur juga ada tiga:
A- Mengakui dalam hati bahwa semua nikmat itu dari Allah Ta’ala.
B- Menyebut-nyebut semua nikmat tersebut secara lahir (dengan memuji Allah dan memperlihatkan bekas-bekas nikmat tersebut dalam rangka mensyukurinya),
C- menggunakan nikmat tersebut di jalan yang diridhai Allah

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Allah memuji secara khusus hamba-hamba-Nya yang memiliki dua sifat ini sebagai orang-orang yang bisa mengambil pelajaran ketika menyaksikan tanda-tanda kemahakuasaan Allah.

إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kemahakuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur” (QS Luqmaan: 31).

2- Berdzikir mengingat Allah tatkala ditimpa musibah, hal tersebut dipanjatkan dengan penuh kerendahan diri kepada Allah.

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun…’” [Al-Baqarah/2: 15].

Tidak ada komentar: