Ibnu abi mulaikah salah satu kibarut tabiin, dia berkata : aku berjumpa (belajar) 30 sahabat rasulullah shallallahu alahi wa salam, mereka semua takut pada diri mereka ada penyakit nifak (kemunafikan), berkata pada suatu perkataan namun tidak mengerjakannya padahal mereka adalah sahabat Rasulullah shallallahu alahi wa salam.
Akan tetapi, setiap kali iman dan pemahaman agama semakin kuat, bertambah pula rasa takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dan tidak mengatakan diri mereka suci
Allah jalla wa alaa berfirman
maksudnya janganlah kalian memuji diri kalian dan amalan kalian, sebaiknya jadilah kalian merasa cemas atas amalan dan diri kalian terhadap berbuat tidak baik dan kekurangan.
Mereka (para salaf) takut terhadap penyakit nifak, yaitu nifak perbuatan bukan nifak keyakinan, mereka cemas terhadap diri mereka sendiri dari penyakit nifak perbuatan yang kadang kala datang menyerang.
Adapun nifak keyakinan, kita berlindung dari Allah darinya karna tidak itu yg dimaksud maknanya. Karna nifak keyakinan adalah kufur akbar adapun nifak perbuatan, ini yg masuk menyerang setiap mukmin maka hendaklah waspada terhadapnya.
Dan oleh karna itu, Rasulullah shallallahu alahi wa salam berkata kepada para sahabatnya
Inilah yang dikatakan nifak perbuatan, para sahabat cemas, begitu juga Rasulullah cemas terhadap para sahabatnya. Dan dahulu Umar radhiallahu anhu, bertanya kepada hudzaifah ibnul yaman penjaga rahasia Rasulullah shallallahu alahi wa salam, karna Rasulullah pernah mengabarkan kepada hudzaifah nama-nama orang munafik (ngaku islam tapi benci islam), akan tetapi hudzaifah tidak mengabarkan kepada manusia (karna mudhorotnya lebih besar daripada maslahat).
Ketika itu umar bertanya kepada hudzaifah : apakah aku termasuk diantara nama nama orang munafik yang pernah Rasulullah sebutkan ?
Umar tidak mengatakan dirnya suci, inilah tanda kesempurnaan imannya umar yang cemas terhadap agamanya dan cemas terhadap amal sholehnya, cemas amalnya dihapus tanpa dia sadari.
Allah berfirman
Bisa saja amalan seseorang terhapus padahal dia tidak tahu, ini adalah kekhawatiran yang luar biasa. Maka wajib setiap muslim cemas terhadap dirinya dgn sebenar benarnya kecemasan.
diterjemahkan oleh Atri Yuanda El-pariamany
sumber https://youtu.be/6fzjWe-uxTM
Akan tetapi, setiap kali iman dan pemahaman agama semakin kuat, bertambah pula rasa takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dan tidak mengatakan diri mereka suci
Allah jalla wa alaa berfirman
فَلَا تُزَكُّوٓاْ أَنفُسَكُمۡۖ
maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. QS. An-Najm: 32maksudnya janganlah kalian memuji diri kalian dan amalan kalian, sebaiknya jadilah kalian merasa cemas atas amalan dan diri kalian terhadap berbuat tidak baik dan kekurangan.
Mereka (para salaf) takut terhadap penyakit nifak, yaitu nifak perbuatan bukan nifak keyakinan, mereka cemas terhadap diri mereka sendiri dari penyakit nifak perbuatan yang kadang kala datang menyerang.
Adapun nifak keyakinan, kita berlindung dari Allah darinya karna tidak itu yg dimaksud maknanya. Karna nifak keyakinan adalah kufur akbar adapun nifak perbuatan, ini yg masuk menyerang setiap mukmin maka hendaklah waspada terhadapnya.
Dan oleh karna itu, Rasulullah shallallahu alahi wa salam berkata kepada para sahabatnya
أخشى ما أخشى عليكم الكفر الأصغر، فسئل عنه فقال: "الرياء، يقوم الرجل فيصلى فيزين صلاته لما يرى من نظر رجل إليه" هذا الشرك الأصغر
Aku cemas terhadap apa yang aku cemaskan kepada kalian yaitu kekafiran yang kecil, salah seorang sahabat bertanya, maka Nabi menjawab: “riya, seseorang berdiri melakukan sholat kemudian memperbagus sholatnya ketika ada orang lain yang melihat kepadanya” inilah syirik asqar (kesyirikan kecil)Inilah yang dikatakan nifak perbuatan, para sahabat cemas, begitu juga Rasulullah cemas terhadap para sahabatnya. Dan dahulu Umar radhiallahu anhu, bertanya kepada hudzaifah ibnul yaman penjaga rahasia Rasulullah shallallahu alahi wa salam, karna Rasulullah pernah mengabarkan kepada hudzaifah nama-nama orang munafik (ngaku islam tapi benci islam), akan tetapi hudzaifah tidak mengabarkan kepada manusia (karna mudhorotnya lebih besar daripada maslahat).
Ketika itu umar bertanya kepada hudzaifah : apakah aku termasuk diantara nama nama orang munafik yang pernah Rasulullah sebutkan ?
Umar tidak mengatakan dirnya suci, inilah tanda kesempurnaan imannya umar yang cemas terhadap agamanya dan cemas terhadap amal sholehnya, cemas amalnya dihapus tanpa dia sadari.
Allah berfirman
أَن تَحۡبَطَ أَعۡمَـٰلُكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تَشۡعُرُونَ
Nanti (pahala) segala amal kalian bisa terhapis sedangkan kalian tidak menyadari. QS. Al-Hujurat: 2Bisa saja amalan seseorang terhapus padahal dia tidak tahu, ini adalah kekhawatiran yang luar biasa. Maka wajib setiap muslim cemas terhadap dirinya dgn sebenar benarnya kecemasan.
diterjemahkan oleh Atri Yuanda El-pariamany
sumber https://youtu.be/6fzjWe-uxTM
Tidak ada komentar: