Sebagian manusia ada yang mengerjakan shalat Lailatul Qodr dengan tata cara; shalat dua raka’at dengan berjama’ah setelah shalat taraweh. Kemudian di akhir malam, mereka shalat lagi seratus raka’at. Shalat ini mereka kerjakan pada malam yang menurut persangkaan kuat mereka adalah lailatul qodr. Oleh karena itu shalat ini dinamakan shalat lailatul qodr. Tidak ragu lagi bahwa ini adalah bid’ah yang nyata.[1]
Footnotes :
[1] Al-Bida’ al-Hauliyyah 2/431, Bida’ Wa Akhtho’ hal. 396
ㅤ
Oleh : Al-Ustâdz Abu Ubaidah, Muhammad Yusuf bin Mukhtar bin Munthohir As-Sidawi
[Dikutip dari: abiubaidah.com ]
[1] Al-Bida’ al-Hauliyyah 2/431, Bida’ Wa Akhtho’ hal. 396
ㅤ
Oleh : Al-Ustâdz Abu Ubaidah, Muhammad Yusuf bin Mukhtar bin Munthohir As-Sidawi
[Dikutip dari: abiubaidah.com ]
Tidak ada komentar: