Dampak buruk Game android untuk anak usia dini

Semoga menjadi Pelajaran bagi Orang Tua

Saya menyaksikan sendiri, sudah lebih dari 1 tahun menghadapi seorang anak yg terkena gangguan mental.

Ia sering mengoleksi benda-benda untuk digunakan memukul teman-teman nya bahkan Ibu nya sendiri.

Tak jarang sang ibu mengadu tentang ke-Brutalan anaknya yang merupakan salah saru murid ngaji saya.

Ibunya sering dipukul pakai tangan ataupun benda-benda keras tanpa ampun.

Dampak buruk Game android untuk anak usia dini

Bahkan teman-teman nya tdk ada yg berani bergaul dengan nya.

Hingga suatu ketika di depan sang anak saya menyuruh ibunya untuk cek aplikasi-aplikasi yang terpasang di Smartphone nya. Mengejutkan memang ternyata game yang ter Instal kebanyakan adalah Game yang bertema "Battle, Pembunuhan, Pukulan, Tendangan, dan kekerasan lainnya.

Langsung saya Nasehati sang ibu akan bahaya Gadget dan Game berdasarkan temuan dan penelitian yang pernah saya lakukan.

Saat itu juga sang ibu mencoba menghapus Game-game tersebut, namun Perlawanan sengit terjadi, puncak kemarahan sang anak makin menjadi-jadi.

Berbagai pukulan dan tendangan diarahkan kpd sang ibu namun berhasil kita cegah, sampai sang anak menagis Hiteris di kamarnya.

Saat itu mulai kita lakukan sedikit terapi Rukyah dg bacaan Ayat ayat Al Qur'an, Alhamdulillah perhalan hati sang anak melunak, dan kembali bisa diajak komunikasi.

Perlahan kita berikan arahan dan nasehat akan bahaya Game dan Kecanduan Gadget.

Berjalan beberapa hari, sang ibu mulai menemukan perubahan pada anaknya saat ia tidak lagi dengan Smartphone dan Game nya, ia merasa memang itulah "Salah Didik" yang ia berikan pada anaknya selama ini.

Dan Alhamdulillah satu tahun berlalu sang anak berubah sangat drastis, ia lebih menghormati Ibunya, lebih bisa bergaul dg teman temannya dan lebih sopan jika berbicara.

Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua, Smartphone bukanlah kebutuhan sang buah hati, ia lebih butuh perhatian Ayah dan Ibu nya.

Hendaklah kita takut jika nantinya meninggalkan generasi yang lemah, Lemah Iman, lemah Akal, mental dan lemah Fisik.

(وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا)
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. [Surat An-Nisa' ayat 9]

Hafzan Elhadi, M.Kom
palanta rantau minang

Tidak ada komentar: