Hukum Shalat Tahiyatul Masjid Ketika Imam Berkhuthbah

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرٍو قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ فَقَالَ إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَقَدْ خَرَجَ الْإِمَامُ فَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ. رواه مسلم
.......dari Amru (w. 126 H) ia berkata, saya mendengar Jabir bin Abdullah (w. 78 H) bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah seraya bersabda: "Jika salah seorang dari kalian datang untuk mengerjakan shalat Jum'at, sementara imam telah keluar (naik mimbar), hendaklah ia shalat dua raka'at." HR. Muslim (w. 261 H)

Shalat Tahiyatul Masjid

Istifadah :

Dalam melaksanakan shalat tahiyatul masjid ketika Imam berkhuthbah terdapat perbedaan pendapat para ulama mengenai hukumnya.

Dalam kitab Syarah Shahih Muslim dinyatakan hadits ini jelas sebagai dalil untuk madzhab Syafi'i, Ahmad dan Ishaq bahwasannya apabila telah masuk hari jumat dan imam tengah berkhuthbah maka disunnahkan melaksanakaan shalat dua raka'at tahiyatul masjid dan dimakruhkan duduk sebelum melaksanakannya, lain halnya dengan pendapat Imam Malik, Laits, Abu Hanifah dan Ats-Tsauri yang menyatakan tidak shalat dua rakaat atau tidak melaksanakannya.

[Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-Sunnah]

Tidak ada komentar: