عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ -رَضِيَ اللهُ عَنْهَا- أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ يَقُوْلُ إِذَا صَلَّى الصُّبْحَ حِيْنَ يُسَلِّمُ : اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Ummu Salamah semoga Allah meridhainya meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wassalam kala usai melaksanakan shalat Subuh setelah salam beliau biasa mengucapkan :
Allahumma Innii As-Aluka ‘Ilman Naa-fi’an, Warizqan Thayyiban, Wa ‘Amalan Mutaqabbalan
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima. ((HR. Ibnu Majah)
Siapa yang mau merenungkan doa yang agung ini niscaya ia akan mendapatkan bahwa pemanjatan doa ini di waktu ini, setelah shalat Subuh sangatlah selaras; karena waktu Subuh merupakan permulaan hari dan pembukaannya, dan seorang muslim tidaklah memiliki ketamakan dalam hari-hari yang dilewatinya kecuali berupaya untuk mendapatkan tujuan yang agung ini yang disebutkan di dalam hadis ini, yaitu :
1. llmu yang bermanfaat.
2. Rizki yang baik.
3. Amal yang diterima.
Dan, seakan-akan saat ia membuka harinya dengan menyebutkan ketiga perkara ini ia tengah memasang target dan maksud pada harinya tersebut.
Dan, sejatinya seorang muslim ketika berdoa dengan doa ini pada pembukaan harinya tidak hanya sekedar memasang target, namun ia juga bermaksud untuk mendekatkan dirinya kepada Rabbnya, menyandarkan dirinya kepada-Nya, agar Dia mengaruniakan kepadanya kesungguhan untuk mendapatkan tujuan dan target yang agung ini, karena tidak ada daya dan kekuatan serta kemampuan pada dirinya untuk mendatangkan kemanfaatan atau menolak bahaya melainkan dengan izin Rabbnya.
Maka, kepada-Nya ia bersandar, dengan-Nya ia memohon pertolongan, dan kepada-Nya ia bertawakkal.
(Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-Badr, Fiqh al-Ad’iyyah Wal Adzkar, 3/39)
Al-Sofwa Channel | www.alsofwa.com
WhatsApp@DakwahAlSofwa +62 81 3336333 82
Allahumma Innii As-Aluka ‘Ilman Naa-fi’an, Warizqan Thayyiban, Wa ‘Amalan Mutaqabbalan
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima. ((HR. Ibnu Majah)
Siapa yang mau merenungkan doa yang agung ini niscaya ia akan mendapatkan bahwa pemanjatan doa ini di waktu ini, setelah shalat Subuh sangatlah selaras; karena waktu Subuh merupakan permulaan hari dan pembukaannya, dan seorang muslim tidaklah memiliki ketamakan dalam hari-hari yang dilewatinya kecuali berupaya untuk mendapatkan tujuan yang agung ini yang disebutkan di dalam hadis ini, yaitu :
1. llmu yang bermanfaat.
2. Rizki yang baik.
3. Amal yang diterima.
Dan, seakan-akan saat ia membuka harinya dengan menyebutkan ketiga perkara ini ia tengah memasang target dan maksud pada harinya tersebut.
Dan, sejatinya seorang muslim ketika berdoa dengan doa ini pada pembukaan harinya tidak hanya sekedar memasang target, namun ia juga bermaksud untuk mendekatkan dirinya kepada Rabbnya, menyandarkan dirinya kepada-Nya, agar Dia mengaruniakan kepadanya kesungguhan untuk mendapatkan tujuan dan target yang agung ini, karena tidak ada daya dan kekuatan serta kemampuan pada dirinya untuk mendatangkan kemanfaatan atau menolak bahaya melainkan dengan izin Rabbnya.
Maka, kepada-Nya ia bersandar, dengan-Nya ia memohon pertolongan, dan kepada-Nya ia bertawakkal.
(Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-Badr, Fiqh al-Ad’iyyah Wal Adzkar, 3/39)
Al-Sofwa Channel | www.alsofwa.com
WhatsApp@DakwahAlSofwa +62 81 3336333 82
Tidak ada komentar: