Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي سَعْدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ ثَابِتِ بْنِ الْحَارِثِ الْخَزْرَجِيِّ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ حَدَّثَهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِرواه مسلم
Dari Abu Ayyub Al Anshari radliallahu 'anhu, bahwa ia telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: *"Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa satu tahun" H.R. Muslim (w. 261 H)

Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Istifadah:

Menurut mazhab Syafi'i, Ahmad dan Daud, puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya sunnah karena berdasarkan hadis ini.

Makna dari "mengiringi" di sini, ialah tidak mesti berpuasa 6 hari berturut-turut setelah Ramadhan. Meski seseorang berpuasa dengan hari yang terpisah-pisah, atau berpuasa di akhir bulan Syawal, ia tetap mendapatkan fadhilah puasa Syawal. Akan tetapi, lebih afdal baginya untuk berpuasa 6 hari berturut-turut setelah 'Idul Fitri.

Adapun makna "seperti berpuasa satu tahun", adalah karena setiap satu amal kebaikan dibalasi (minimal) dengan 10 kali lipat. 

Jadi, seseorang yang telah melakukan puasa Ramadhan sebulan penuh, seolah-olah ia berpuasa 300 hari/10 bulan (30 hari Ramadhan dikali 10 kebaikan=300 hari). 

Kemudian bila mengiringinya dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, seolah-olah ia berpuasa 60 hari/2 bulan (6 hari Syawal dikali 10 kebaikan=60 hari).
Sehingga totalnya 360 hari=1 tahun.

[Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-sunnah]

Tidak ada komentar: