Rasulullah suri tauladan terbaik di dunia pendidikan

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أنَّ اللَّهَ لَمْ يَبْعَثْنِي مُعَنِّتًا وَلَا مُتَعَنِّتًا وَلَكِنْ بَعَثَنِي مُعَلِّمًا مُيَسِّرًا
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Allah tidak mengutusku sebagai orang yang kaku dan keras akan tetapi mengutusku sebagai seorang pendidik dan mempermudah”. (HR. Muslim No 2703)

Muawiyah bin Hakam berkata:

مَا رَأَيْتُ مُعَلِّماً قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ أَحْسَنَ تَعْلِيْماً مِنْهُ
“Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang lebih baik pengajaranya selain beliau (Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam)”

Dalam riwayat lain dari Abu Dawud disebutkan:

فَمَا رَأَيْتُ مُعًلِّماً قَطٌّ أَرْفَقُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم
“Aku belum pernah melihat seorang pendidik yang lebih santun dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam” (HR. Abu Dawud No 931)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مِنْ بَعْضِ حُجَرِهِ فَدَخَلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا هُوَ بِحَلْقَتَيْنِ إِحْدَاهُمَا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَدْعُونَ اللَّهَ وَالْأُخْرَى يَتَعَلَّمُونَ وَيُعَلِّمُونَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلٌّ عَلَى خَيْرٍ هَؤُلَاءِ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَدْعُونَ اللَّهَ فَإِنْ شَاءَ أَعْطَاهُمْ وَإِنْ شَاءَ مَنَعَهُمْ وَهَؤُلَاءِ يَتَعَلَّمُونَ وَإِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا فَجَلَسَ مَعَهُمْ
Dari Abdullah bin Amru ia menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke masjid. Di dalam masjid ada dua kelompok sahabat sedang berkumpul-kumpul. Kelompok pertama sedang membaca Al-Quran dan berdoa, sementara kelompok kedua sedang melakukan kegiatan belajar mengajar. 

Melihat pemandangan indah tersebut Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Mereka semua berada dalam kebaikan. Kelompok pertama membaca Al-Quran dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi (apa yang mininta) mereka. Sementara kelompok yang kedua belajar mengajar, dan sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru”. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua.

(HR. Ibnu Majah No 225)

Rasulullah suri tauladan terbaik di dunia pendidikan

Dalam riwayat Ath-Thayalisi disebutkan Nabi bersabda “wainnama bu’itstu mu’alliman wa hadzaa afdhal” = sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru dan ini lebih utama. Maka Rasulullah duduk dan memilih kelompok yang sedang belajar mengajar.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahkan menjadikan ilmu dan belajar sebagai hak dalam bertetangga, maka seorang tetangga wajib menghilangkan buta huruf dari tetangga yang lain.

عن أبي موسى الأشعري أن النبي صلى الله عليه وسلم قال”ما بال أقوام لا يفقهون جيرانهم ولا يعلمونهم ولا يعظونهم ولا يأمرونهم ولا ينهونهم، وما بال أقوام لا يتعلمون من جيرانهم ولا يتفقهون ولا يتعظون؟ والله ليعملن قوم جيرانهم ويفقهونهم ويعظونهم ويأمرونهم وينهونهم، وليتعلمن قوم من جيرانهم ويفقهون ويتعظون أو لأعاجلنهم بالعقوبة في الدنيا”
Dari Abu Musa Al-Asyari bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: “Bagaiamankah keadaan suatu kaum yang tidak mengajarkan tetangga mereka, tidak menasihati mereka, tidak beramar makruf dan nahi mungkar kepada mereka. Dan bagaimanakah keadaan suatu kaum yang tidak belajar dari tetangga mereka, dan tidak meminta nasehat kepada mereka? Demi Allah, Suatu kaum hendaknya mengajarkan tetangga mereka, memberikan nasehat dan beramar makruf dan nahi mungkar kepada mereka dan hendaknya suatu kaum belajar dari tetangga mereka dan meminta nasehat mereka. Jika tidak maka akan disegerakan hukuman di dunia”. 

(HR. Ath-Thabrani)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan agar seorang guru mendidik dengan dengan cara yang lemah lembut, luwes dan tidak keras. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut:

عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا بَعَثَ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِهِ فِي بَعْضِ أَمْرِهِ قَالَ بَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا وَيَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا
Dari Abu Musa berkata: Jika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seseorang dari para Sahabatnya dalam suatu perkara, beliau bersabda: “Berikanlah berita gembira dan jangan membuat orang lari, permudahlah orang lain jangan engkau persulit”.  (HR. Bukhari Muslim)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam selalu berdoa agar diberikan ilmu yang bermanfaat dan dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat, seperti doa yang selalu beliau baca berikut ini.

اللهم إني أعوذ بك من علم لا ينفع، ومن قلب لا يخشع، ومن نفس لا تشبع، ومن دعوة لا يستجاب لها “
“Ya Allah aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu, nafsu yang tidak pernah kenyang dan dari doa yang tidak diterima”. (HR. Muslim)

Berbahagialah menjadi seorang guru, karena dari sekian profesi, Rasulullah secara tegas dan eksplisit mengucapkan bahwa beliau terutus sebagai seorang guru dan yang tidak kalah luar biasa adalah pahala akan mengalir yang berketerusan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Dari Abu Hurairah Rhadiallahu 'anhu, bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat baginya dan anak soleh yang selalu mendoakannya." (HR Muslim No: 3084)

Tidak ada komentar: