Dari Abdulah bin Amr berkata, Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةٌ, وَ لِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ فَمَنْ كَانَتْ فَطْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي فَقَدْ اهْتَدَى وَمَنْ كَانَتْ فَطْرَتُهُ إِلَى غَيْرِذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ
Setiap amal memiliki (masa-sama) semangat dan setiap semangat memiliki kejenuhan. Maka, barangsiapa (masa-masa) jenuhnya (diarahkan) kepada sunnahku maka ia telah mendapat petunjuk. Dan barang siapa yang (masa-masa) jenuhnya (diarahkan) kepada selain itu maka ia telah binasa.” (HR. Ibnu Hibban di dalam shahihnya)
Al-Munawi berkata, ‘barangsiapa (masa-masa) jenuhnya (diarahkan) kepada sunnahku, yakni, jalanku yang aku syariatkan. Maka ia telah mendapat petunjuk, yakni, ia telah berjalan dengan perjalanan yang diridhai. Dan barang siapa yang (masa-masa) jenuhnya (diarahkan) kepada selain itu maka ia telah binasa, yakni, binasa untuk waktu yang lama. (At-Taisir Bi-syarhi al-jami’ ash-Shaghir, 1/693)
Kita mohon kepada Allah taufiq agar masa-masa jenuh kita diarahkan kepada sunnah Nabi kita Muhammad –shallallahu ‘alaihi wasallam- sehingga terhindar dari kebinasaan. Amin
Al-Sofwa Channel (www.alsofwa.com)
WhatsApp @DakwahAlSofwa +62 81 3336333 82
Al-Munawi berkata, ‘barangsiapa (masa-masa) jenuhnya (diarahkan) kepada sunnahku, yakni, jalanku yang aku syariatkan. Maka ia telah mendapat petunjuk, yakni, ia telah berjalan dengan perjalanan yang diridhai. Dan barang siapa yang (masa-masa) jenuhnya (diarahkan) kepada selain itu maka ia telah binasa, yakni, binasa untuk waktu yang lama. (At-Taisir Bi-syarhi al-jami’ ash-Shaghir, 1/693)
Kita mohon kepada Allah taufiq agar masa-masa jenuh kita diarahkan kepada sunnah Nabi kita Muhammad –shallallahu ‘alaihi wasallam- sehingga terhindar dari kebinasaan. Amin
Al-Sofwa Channel (www.alsofwa.com)
WhatsApp @DakwahAlSofwa +62 81 3336333 82
Tidak ada komentar: