Sepenggal Kain Penutup Wajah (Cadar)

(Maaf sebelumnya) Celana dalam, adalah sepotong kain yang mengalami perkembangan produksi.

Dahulu, sebelum Masehi orang-orang tidak merasa nyaman ketika datang haid atau terbuka begitu saja tanpa ada sesuatu yang menempel.

Maka ide menutup pun mulai muncul di zaman Fir'aun, dan konon yang hanya bisa menggunakan celana dalam adalah hanya para bangsawan.

Lelaki pun demikian, mungkin terasa sedikit merepotkan berlari kalau tidak menggunakan celana dalam.

Lagi-lagi celana dalam saat itu hanya bisa dipakai oleh orang-orang khusus yang memiliki kedudukan.

Sepenggal Kain Penutup Wajah (Cadar)

Saat ini, celana dalam sudah menjadi konsumsi masyarakat umum karena kebutuhan, yang membedakan hanya kualitas dan harga.

Celana dalam tak lebih berharga dari penutup wajah (cadar). Karena terkadang cadar harganya lebih mahal dari celana dalam, yang murah hanya masker biasa.

Cadar bagi wanita dahulu, adalah sesuatu yang berharga, dan tidak ada yang menggunakannya kecuali para bangsawan dan para istri dan anak orang terhormat.

Walau itu hanya sepotong kain, tapi kain itu akan melindungi kehormatan sebuah keluarga dahulu kala.

Bagi orang bijak, membicarakan kecantikan istri dan anak orang adalah sesuatu yang tidak sopan, bahkan bisa mengundang cemburu.

Bagaimana bisa, seorang lelaki asing tiba-tiba mengatakan istrimu cantik, anak gadismu mempesona di hadapan suami dan orang tuanya, dan kecantikan biasanya dilihat dari wajah.

Saya tulis ini, tidak untuk berdebat antara bercadar dan tidak, saya tulis ini hanya ingin mengatakan kalau cadar itu hanya sepotong kain; tidak seramkan?

Jangan hanya menilai seseorang dari tampilan, karena buah kedondong terlihat licin tapi di dalam ada biji yang tajam.

Jika celana dalam menjadi konsumsi umum baik yang jahat atau orang baik, maka mungkin cadar juga demikian, dahulu orang terhormat yang pakai, maka sekarang mungkin pelacur pun pakai.

Namun cadar bagi wanita baik-baik adalah simbol kehormatan dan cara menjaga kecantikan untuk suami tercinta.

Adapun wanita yang kurang baik, maka cadar hanyalah kamuflase belaka; karena teroris pun ada yang pura-pura pakai cadar begitu juga koruptor.

Tidak usah bingung kenapa orang jahat juga pakai cadar, karena ada yang lebih mengherankan lagi, orang jahat juga kadang pakai al-Qur'an untuk mengalabui manusia.

Oleh: Irsun Anwar Badrun
repost from whatsapp group

Tidak ada komentar: