Semoga Allah memberi kemudahan untuk guru-guru kita di Jember dalam dakwah dan menyebarkan sunnah di sana.
Kita banyak belajar dari semangat mereka semua dalam ibadah, belajar, dan mengajar. Bahkan dosen-dosen kami jauh lebih semangat belajar dari pada mahasiswanya sendiri.
- Ustadz Ali Musri hafidzahullah, bagaimana beliau sangat disiplin dalam masalah waktu. Hampir setiap pertemuan, beliau tidak pernah telat 1 menit pun dalam mengajar. Dan kami sudah mengenal beliau adalah dosen yang paling cepat masuk dan paling akhir keluar (mengambil sedikit waktu istirahat). Karena memang beliau begitu semangat untuk memberikan faidah-faidah ilmu kepada para mahasiswanya.
- Ustadz Arifin Badri hafidzahullah, bagaimana beliau begitu semangat agar anak-anak muridnya terus istiqamah di jalan Allah. Dan bukan sekali dua kali beliau turun sendiri untuk membangunkan mahasiswanya guna shalat subuh, hal itu sangat sering sekali beliau lakukan. Seorang rektor langsung turun membangunkan mahasiswa, itu yang sangat kami kagumi dari semangat beliau.
- Ustadz Syafiq Reza Basalamah hafidzahullah, ana tidak paham lagi bagaimana Allah memberikan kekuatan untuk beliau dalam urusan dakwah. Banyak sekali waktu yang beliau habiskan untuk belajar dan berdakwah. Waktu libur kampus, itu hanya digunakan untuk dakwah. 1 hari bisa 6 majlis, bahkan lebih. Ana tidak bisa membayangkan bagaimana beliau menanggung berat beban safar dan dakwah. Safar saja, itu adalah adzab dan beban yang berat, ditambah dengan beban untuk menguras tenaga dalam mengajar. Itu sangatlah tidak mudah. Apalagi kegiatan itu berulang-ulang.
Beban guru kita berat yaa ikhwah, dan bahkan sangat berat. Doakan guru-guru kita di sana, karena saya pun terbayang akan beban yang mereka pikul saat ini dan esok hari. Kalau bukan karena Allah kemudian guru-guru kita, kita tidak akan mengenal ilmu.
Kita banyak belajar dari semangat mereka semua dalam ibadah, belajar, dan mengajar. Bahkan dosen-dosen kami jauh lebih semangat belajar dari pada mahasiswanya sendiri.
- Ustadz Ali Musri hafidzahullah, bagaimana beliau sangat disiplin dalam masalah waktu. Hampir setiap pertemuan, beliau tidak pernah telat 1 menit pun dalam mengajar. Dan kami sudah mengenal beliau adalah dosen yang paling cepat masuk dan paling akhir keluar (mengambil sedikit waktu istirahat). Karena memang beliau begitu semangat untuk memberikan faidah-faidah ilmu kepada para mahasiswanya.
- Ustadz Arifin Badri hafidzahullah, bagaimana beliau begitu semangat agar anak-anak muridnya terus istiqamah di jalan Allah. Dan bukan sekali dua kali beliau turun sendiri untuk membangunkan mahasiswanya guna shalat subuh, hal itu sangat sering sekali beliau lakukan. Seorang rektor langsung turun membangunkan mahasiswa, itu yang sangat kami kagumi dari semangat beliau.
- Ustadz Syafiq Reza Basalamah hafidzahullah, ana tidak paham lagi bagaimana Allah memberikan kekuatan untuk beliau dalam urusan dakwah. Banyak sekali waktu yang beliau habiskan untuk belajar dan berdakwah. Waktu libur kampus, itu hanya digunakan untuk dakwah. 1 hari bisa 6 majlis, bahkan lebih. Ana tidak bisa membayangkan bagaimana beliau menanggung berat beban safar dan dakwah. Safar saja, itu adalah adzab dan beban yang berat, ditambah dengan beban untuk menguras tenaga dalam mengajar. Itu sangatlah tidak mudah. Apalagi kegiatan itu berulang-ulang.
Beban guru kita berat yaa ikhwah, dan bahkan sangat berat. Doakan guru-guru kita di sana, karena saya pun terbayang akan beban yang mereka pikul saat ini dan esok hari. Kalau bukan karena Allah kemudian guru-guru kita, kita tidak akan mengenal ilmu.
أسأل الله الكريم رب العرش العظيم أن يحفظ علماءنا ومشايخنا وطلبة العلم، كما أسأله تعالى أن يجزيهم عن الأمة الإسلامية خير الجزاء.
"Aku berdoa kepada Allah yang Maha Mulia, Dzat pemilik arsy yang besar agar selalu menjaga para ulama dan guru-guru kita dan seluruh para penuntut ilmu. Sebagaimana pula aku meminta kepada Allah agar memberi ganjaran besar dan sebaik-baik ganjaran atas apa yang telah mereka berikan untuk ummat islam."
Wallahh.. Innaa ma'akum...
Wallahh.. Innaa ma'akum...
(Ustadz M abdurrahman al amiry)
Tidak ada komentar: