Bagaimana Bisa Jiwa Tidak Mencintai-Nya ?

Allah azza wajalla berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
Wahai manusia ! Kamulah yang memerlukan Allah ; dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji (Qs. Fathir : 15)

Allah mengingatkan ketidakbutuhan-Nya dari seluruh makhluk-Nya, bahwa Dia Maha cukup dengan DiriNya Sendiri dan tidak membutuhkan selain-Nya, justru selain-Nya bergantung kepada-Nya dan bahwa tidaklah seseorang mendapatkan kebaikan sekecil semut atau lebih, kecuali dengan karunia dan rahmat-Nya, serta tidaklah dia mendapatkan keburukan sekecil semut atau lebih, kecuali dengan keadilan dan hikmah-Nya.

Bagaimana Bisa Jiwa Tidak Mencintai-Nya ?

Bila hati para hamba melalui al-Qur’an menyaksikan Maharaja Yang Maha Agung, Maha Penyayang, Maha Pemurah lagi Maha Indah, bila Dia demikian, lalu bagaimana bisa jiwa para hamba tidak mencintai-Nya dan tidak berlomba untuk bisa dekat kepada-Nya, dan memberikan nafasnya untuk mendapatkan kasih sayang-Nya, serta Dia menjadi sesuatu yang paling dicintainya daripada selain-Nya, dan keridhaan-Nya adalah sesuatu yang harus didahulukan atas keridhaan selain-Nya ? 

Bagaimana jiwa hamba tidak tergerak untuk mengingat-Nya, cinta dan kerinduan kepada-Nya serta ketenangan denganNya menjadi makanan utamanya, sumber kekuatannya dan kesembuhannya, di mana bila ia hilang, maka ia akan rusak dan binasa sehingga kehidupannnya tidak lagi berguna ?

(Dr. Ahmad bin Utsman al-Mazyad, Mukhtashor al-Fawaa-id, ei, hal.19)
-------------------

Al-Sofwa Channel | www.alsofwa.com
WhatsApp@DakwahAlSofwa +62 81 3336333 82

Tidak ada komentar: