Rukun “laa ilaaha illallah” (Bagian 1)
Kaum Musyrikin Jahiliyah faham makna dan konsekuensi “Laa Ilaaha Illallah” oleh karenanya mereka menolak karena sombong dan enggan meninggalkan sesembahan-sesembahan mereka.
"Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: 'Laa ilaaha illallah' (Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. Dan mereka berkata: 'Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?'" (QS Ash Shaafat: 35-36)
Kaum muslimin saat ini sudah mengucapkan kalimat “Laa Ilaaha Illallah” akan tetapi sebagian mereka tidak faham tentang rukunnya, maknanya, konsekuensinya dan syaratnya.
Laa ilaaha illallah mempunyai 2 rukun:
1. An-Nafyu (peniadaan): artinya menolak, menafikan, meninggalkan apa yang disembah selain Allah.
2. Al-Itsbatu (penetapan): artinya Menetapkan ibadah hanya kepada Allah saja tidak pd sekutu Allah.
"Barangsiapa yang mengingkari kepada thagut dan beriman kepada Allah maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tidak akan berpisah dengannya. Allah Maha mendegar dan Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqarah : 256).
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”. (QS. An-Nahl : 36)
Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh Nenek moyang kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar" (QS:Al-A’raf Ayat 70)
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa ?"(QS: Al-A’raf Ayat 65)
Rukun “laa ilaaha illallah” (Bagian 2)
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami mewahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (QS. Al-Anbiya` : 25).
"Barang siapa yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah tidak ada illah yang berhak di ibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan mengingkari sesembahan-sesembahan selain Allah, maka haramlah harta dan darahnya dan hisab perhitungan amalnya diserahkan kepada Allah Azza wa Jalla" (HR-Muslim)
"Barang siapa yang meng-Esakan Allah dan mengingkari illah (sesembahan-sesembahan) selain Allah maka haram hartanya dan darahnya, dan Hisab perhitungan amalnya diserahkan kepada Allah"(HR: Muslim, Ahmad)
Wajib mengingkari sesembahan kepada selain Allah. Yang disembah oleh manusia selain Allah adalah Bathil.
"(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS:AL-Hajj:62)
Kaum Musyrikin Jahiliyah faham makna dan konsekuensi “Laa Ilaaha Illallah” oleh karenanya mereka menolak karena sombong dan enggan meninggalkan sesembahan-sesembahan mereka.
"Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: 'Laa ilaaha illallah' (Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. Dan mereka berkata: 'Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?'" (QS Ash Shaafat: 35-36)
Kaum muslimin saat ini sudah mengucapkan kalimat “Laa Ilaaha Illallah” akan tetapi sebagian mereka tidak faham tentang rukunnya, maknanya, konsekuensinya dan syaratnya.
Laa ilaaha illallah mempunyai 2 rukun:
1. An-Nafyu (peniadaan): artinya menolak, menafikan, meninggalkan apa yang disembah selain Allah.
2. Al-Itsbatu (penetapan): artinya Menetapkan ibadah hanya kepada Allah saja tidak pd sekutu Allah.
"Barangsiapa yang mengingkari kepada thagut dan beriman kepada Allah maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tidak akan berpisah dengannya. Allah Maha mendegar dan Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqarah : 256).
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”. (QS. An-Nahl : 36)
Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh Nenek moyang kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar" (QS:Al-A’raf Ayat 70)
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa ?"(QS: Al-A’raf Ayat 65)
Rukun “laa ilaaha illallah” (Bagian 2)
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami mewahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (QS. Al-Anbiya` : 25).
"Barang siapa yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah tidak ada illah yang berhak di ibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan mengingkari sesembahan-sesembahan selain Allah, maka haramlah harta dan darahnya dan hisab perhitungan amalnya diserahkan kepada Allah Azza wa Jalla" (HR-Muslim)
"Barang siapa yang meng-Esakan Allah dan mengingkari illah (sesembahan-sesembahan) selain Allah maka haram hartanya dan darahnya, dan Hisab perhitungan amalnya diserahkan kepada Allah"(HR: Muslim, Ahmad)
Wajib mengingkari sesembahan kepada selain Allah. Yang disembah oleh manusia selain Allah adalah Bathil.
"(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS:AL-Hajj:62)
Telegram : https://t.me/kajianonlinemiah
WhatsApp : 0857 7293 3338
WhatsApp : 0857 7293 3338
Tidak ada komentar: