Wajibnya bertauhid

Firman Allah Ta’ala,

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu." (QS. An Nahl: 36)

Penjelasan:

Rasul artinya seorang yang mendapat wahyu dan diperintahkan menyampaikannya.
Thaghut secara bahasa artinya melampaui batas. Secara istilah, thaghut adalah semua yang disembah selain Allah sedangkan ia ridha disembah.

Maksud ayat di atas adalah Allah Subhaanahu wa Ta’ala memberitahukan, bahwa Dia telah mengutus pada setiap umat seorang rasul yang mengajak mereka menyembah hanya kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan meninggalkan sesembahan selain-Nya, Dia senantiasa mengutus para rasul untuk mengajak kepada tauhid sejak terjadinya kemusyrikan pada anak cucu Adam, yaitu pada zaman Nabi Nuh ‘alaihis salam hingga Dia tutup dengan Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ayat di atas juga menunjukkan, bahwa dakwah kepada tauhid dan larangan terhadap syirk merupakan tugas utama semua rasul dan para pengikutnya. Bahkan Nabi Isa ‘alaihis salam yang disembah oleh orang-orang Nasrani pun menyeru kepada tauhid dan melarang pengikutnya menyembah selain Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,

وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
“Padahal Al Masih (sendiri) berkata, "Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al Maa’idah: 72)

Wajibnya bertauhid

Dari ayat tersebut, kita dapat menarik beberapa kesimpulan:


1. Hikmah diutusnya para rasul adalah untuk menyerukan manusia kepada tauhid dan melarang syirk,

2. Agama para nabi adalah sama, yaitu Islam, Hal itu, karena Islam jika diartikan secara umum adalah beribadah hanya kepada Allah Ta’ala dan menjauhi sesembahan selain Allah sesuai syari’at rasul yang diutus. Oleh karena itulah, agama para nabi adalah Islam. Orang-orang yang mengikuti rasul di zaman rasul tersebut diutus adalah orang Islam (muslim).

Orang-orang Yahudi adalah muslim di zaman Nabi Musa ‘alaihis salam diutus dan orang-orang Nasrani adalah muslim di zaman Nabi ‘Isa ‘alaihis salaam diutus, adapun setelah diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka orang muslim adalah orang yang mengikuti (memeluk) agama Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan yang tidak mau memeluk agama Beliau adalah orang-orang kafir.

3. Setiap umat telah diutus rasul oleh Allah azza wa Jalla, dan bahwa hujjah telah tegak atas mereka,

4. Manusia setelah diciptakan dan diberikan rezeki tidak dibiarkan begitu saja; tanpa diberi perintah dan tanpa dilarang.

5. Keagungan tauhid, dan bahwa semua umat wajib bertauhid,

6. Dalam pernyataan Laailaahaillallah terdapat nafyu (meniadakan sesembahan selain Allah) dan itsbat (menetapkan bahwa ibadah hanya untuk Allah saja). Hal ini menunjukkan, bahwa tauhid tidak dapat tegak tanpa keduanya (nafyu & itsbat).

semoga bermanfaaat

sumber Rujukan : AL-MuLakhkhash penjelasan ringkas kitab tauhid

Tidak ada komentar: