Pertanyaan Seputar kuliah ke King Saud University

Semoga infonya semakin jelas, ayo daftar!

Masih berkaitan dengan status saya sebelumnya, tentang pendaftaran mahasiswa baru di Arabic linguistic Institut King Saud University (KSU).

Ada beberapa yang bertanya;

1) Apakah ijazah harus diterjemahkan ke dalam bahasa Arab?
2) Waktu belajar berapa tahun?
3) Apakah tidak ada tes seleksi? Kenapa tidak ada tes?
4) Berapa jumlah mahasiswa yang diterima?
5) Apakah jika saya daftar pasti diterima?
6) Untuk jurusan Diploma Pascasarjana, apakah boleh ijazah dari kampus Indonesia? Dan jurusannya apa?
7) Info ini benar tidak? Apakah sudah ada yang pernah mendaftar? Apakah anda sedang bekerja di Saudi?

fakultas bahasa dan tarbiyah
fakultas bahasa dan tarbiyah

Baiklah. Saya akan mencoba untuk sedikit menjelaskan beberapa pertanyaan yang mengganjal di hati saudara-saudara. Berikut ini saya jawab sesuai dengan nomor pertanyaan:

1) KSU itu kampus di Kota Riyadh, Arab Saudi. Panitia penerimaan mahasiswanya orang Arab semua. Gak ada orang Indonesia. Kalau ada berkas berbahasa Indonesia, mereka gak akan paham. Jadi, kalau mau berkas kita dipahami mereka, sehingga ada kemungkinan diterima, ijazahnya diterjemahkan ke bahasa Arab. Dan lebih baik pakai penerjemah resmi.

2) Untuk program lughoh wa tsaqofah, ini sejenis program persiapan bahasa Arab. Lama belajarnya maksimal 2 tahun. Ini terjadi jika mahasiswa datang dalam keadaan belum tahu bahasa Arab sedikitpun. Kalau sudah ada basic bahasa Arab, biasanya cukup 1 tahun alias 2 semester. Setelah selesai program ini, jika nilainya memenuhi syarat, mahasiswa lanjut ke program S1.

3) Tidak ada tes tulis dan lisan. Tidak ada tes bahasa Arab dan hafalan Al Quran. Sebagian besar kampus di Saudi memang demikian. Jadi kita hanya kirim berkas aja, daftar online. Tidak ada pendaftaran offline dengan menyerahkan berkas langsung ke kantor.

4) Allahu a'lam, saya tidak tahu berapa jumlah mahasiswa yang diterima. Tapi setiap tahun, selalu ada mahasiswa baru yang datang. Dari Indonesia sendiri tidak tentu, kadang 2 orang, kadang 6 orang, kadang tidak ada.

5) Siapapun boleh mendaftar, tapi yang punya wewenang menerima atau tidak, adalah pihak kampus. Setelah mendaftar, banyak-banyak lah berdoa.

6) Jurusan lughoh wa tsaqofah dan diploma pascasarjana pendidikan bahasa Arab, boleh mendaftar dengan Ijazah asal sekolah atau kampus Indonesia. Mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di kampus ini mendaftar pakai ijazah produk Indonesia. Untuk yang diploma pasca, diutamakan ijazah S1 nya jurusan bahasa Arab, sastra Arab, atau pendidikan bahasa Arab. Karena akan mencetak para calon pengajar bahasa Arab. Selain jurusan tersebut, boleh juga dari alumni dirosat Islamiyah, syariah, atau pendidikan Islam.

7) Info ini saya tulis dengan benar. Bukan hoaks ya. Silahkan cek di website resminya ( ali-admit.ksu.edu.sa ). Beberapa orang yang ragu, kirim pesan via wa, menanyakan apakah saya yang telah menyebar info tersebut, dan apakah saya di Saudi bekerja?. Tidak. Saya tidak bekerja. Saya nganggur.

(Disadur dari status Facebook ustadz Budi Marta Saudin, Lc. 25 April 2019.

Seorang Da'i sekaligus Jurnalis. Alumni S1 Syariah Lipia Jakarta. Kini sebagai Mahasiswa King Saud University, Riyadh.)

Tidak ada komentar: