Lailatul Qadar pada 10 akhir ramadhan

Lailatul Qadar pada 10 akhir ramadhan


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إنا انزلناه فى ليلة القدر
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran pada malam Qadar." (QS. Al-Qadr: 1)

Dari Aisyah radiyallahu anha beliau berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذ دخل العشرا الاواخر من رمضان احيا الليل ، و ايقظ اهله ، و جد ، و شد المئزر
"Adalah Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bila beliau memasuki sepuluh akhir ramadhan, beliau menghidupkan malamnya membangunkan keluarganya, beliau bersungguh-sungguh dan memperkuat ikatan kain sarungnya". [Muttafaqun'alaih]

Berkata Imam Mujahid rahimahullah menafsirkan firman Allah subhanahu wa Ta'ala:

سلم هي حتى مطلع الفجر
"Sejahteralah malam itu sampai terbitnya fajar." (QS. Al-Qadr: 5)

Keselamatan dari penyakit, setan tidak akan mampu melakukan tipu muslihat pada malam itu, lailatul qadar adalah malam selamat sejahtera, tidak ada penyakit padanya, tidak pula setan keluar padanya, malam itu malam selamat, setan tidak mampu melakukan kejahatan, tidak pula terjadi satu gangguan (tenang).

Ad Dahak rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu: "Pada malam itu setan di belenggu, ifrit di rantai, pintu-pintu langit di buka, di malam itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menerima taubat semua orang yang taubat".

Saat membahas lailatul qadar imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata: "Wahai anak Adam ! sekiranya engkau mengetahui kadar dirimu, tentu kamu tidak akan membuatnya hina dengan maksiat, engkau adalah terpilih dari seluruh makhluk jika engkau bertaqwa maka surga itu adalah tempat bagi orang yang bertaqwa, sedang dunia adalah tanah milik setan, setan di dunia sebagai makhluk yang di tangguhkan,

Lantas, bagaimana engkau merelakan diri berpaling dari bagianmu di akhirat dan berebut dengan iblis di tanah yang jadi bagian mereka?

Juga, bagaimana bisa engkau ridha jika kelak engkau tinggal bersamanya di dalam neraka sebagai pengikutnya?

Bergembiralah wahai kaum muslimin ! Inilah pintu-pintu surga yang delapan pada bulan di buka untuk kalian, aromanya semerbak menyentu setiap hati kaum yang beriman sedang pintu-pintu neraka di tutup untuk kalian serta kaki-kaki iblis beserta pasukannya di belenggu untuk kalian.

Pada bulan ini, balaskanlah dendam kalian pada iblis sehingga ahli maksiat di bebaskan dari tawanannya, sehingga mereka tidak memiliki bekas maksiat di sisi Allah sedikit pun.

Tadinya mereka adalah benih-benih pengikut setan yang di cekoki iblis dengan syahwat tetapi hari ini mereka (para pendosa) meninggalkan sarang-sarangnya (setan), mereka putuskan tali-tali ikatan dan jerat-jerat setan dengan kesungguhan taubat dan istighfar, mereka putuskan punggung iblis dengan kalimat tauhid, serta merta iblis pun mengerang kesakitan.

Pada bulan ramadhan ini iblis mencaci dirinya sendiri dan mendoakan celaka atasnya, ketika ia melihat rahmat dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta'ala turun kepada kaum muslimin.

Wahai hamba-hamba Allah !!! Bulan ramadhan telah masuk paruh pertama, Siapa yang telah bermuhasabah karena Allah dan menyadari semua dosa dan kesalahanya?

Siapa di antara kalian yang telah menunaikan hak bulan ini?

Siapa di antara kalian yang hendak membangun istana, sebelum pintu-pintu surga di tutup? ..." (Kitab lathaifu maarif 356)

Berkata istri Hubaib berkata pada suaminya di malam-malam akhir ramadhan: "Malam-malam telah berlalu dan jalan panjang di depan kita, sementara bekal kita masih sedikit dan rombongan orang-orang shalih telah berlalu di depan kita, adapun kita masih saja tetap di tempat ini tertinggal".

Mengenai hadits Aisyah radhiyallahu anha di atas yang telah kami (abu abd rahman) sebutkan:

و شد المئزر 
"Dan memperkuat ikatan kain sarungnya." 

Para ulama telah berselisih, namun yang paling mendekati kebenaran maknanya adalah sebagaimana di sebutkan dalam kalimat:

شددت لهذا الأمر مئزر 
Untuk perkataan, "untuk perkara ini aku akan kencangkan sarungku" bermakna bahwa beliau menunjukkan kesungguhan dalam beribadah pada hari-hari itu dan menjauhi istri-istrinya sementara waktu untuk fokus pada ibadah, ada juga yang memaknai menjauhi tempat tidurnya yakni tidak tidur malam sampai ramadhan berakhir dan beliau beritikaf di akhir-akhir hari ramadhan.

Kenapa harus bersungguh-sungguh pada hari-hari malam qadar?

Mengenai firman Allah Subhanahu wa Ta'ala di surah 2 Al-Baqarah ayat 187:

فلئٰن باشروهن وابتغوا ما كتب الله لكم
"... Maka sekarang campurilah mereka (istri) dan carilah apa yang telah di tetapkan Allah bagimu ..."

Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata: "Tatkala Allah Ta'ala mengijinkan berkumpul dengan istri di malam ramadhan, bersamaan dengan itu Allah memerintahkan untuk mencari malam qadar, hal ini di maksud agar kaum muslimin tidak terus terlena untuk menikmati hal-hal mubah sehingga kehilangan kesempatan untuk mendapat lailatul qadar".

Kapan Di Harap Lailatul Qadar?

Dalam hadits tentang lailatul qadar, di ceritakan oleh shahabat Abu Said al Khudri tentang salah satu kisah pada malam qadar itu:

فاستهلت السماء في تلك الليل فامطرت فوكف المسجد في مصلى النبي صلى الله عليه وسلم ليلة إحدى و عشرين فبصرت عيني رسول الله صلى الله عليه وسلم ونظرت اليه اصرف من الصبح و وجهه ممتلئ طينا و ماء
"Lantas turun hujan dari langit dengan deras, lalu air mengalir dari atap masjid, sampai di tempat shalat Nabi pada malam dua puluh satu ramadhan, maka aku lihat dengan mataku Rasulullah shalallahu alaihi wa salam selesai shalat subuh, saat itu wajah beliau penuh dengan bekas lumpur (tanah) dan air". [Muttafaqun'alaih]

Para Ulama Berselisih Kapan Terjadi Lailatul Qadar

Ada yang mengatakan malam 17, 21, 23, 25, 27, 29, dan pendapat-pendapat yang lain

Kita tidak perlu membahas terlalu jauh perbedaan ulama dalam masalah kapannya dan juga tanda-tandanya bahwa di katakan datangnya lailatul qadar itu tenangnya suasana, turun hujan, terbitnya matahari dengan redup di pagi harinya.

Tapi, bagaimana kita bisa beramal di malam malam itu.

Dan harus di yakini, Allah Subhanahu wa Ta'ala sengaja dengan hikmah dan ilmu Nya menyembunyikan malam keberkahan itu, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Agar para hamba Nya, bersungguh dan berlomba untuk mencari dan beribadah di malam-malam ramadhan.

Semoga kita semua di takdirkan bertemu dengan malam mulia ini.

Apa Yang Di Baca Di Malam-Malam Itu ?

Di sebutkan dalam hadits Aisyah radhiyallahu anha saat bertanya pada Rasulullah shalallahu alaihi wa salam: "Apa yang di ucapkan pada malam-malam yang di harap datangnya lailatul qadar, beliau mengajarkan doa:

اللهم انك عفو تحب العفو فأعف عنى 
"Ya Allah sesungguhnya engkau Maha Pemaaf, suka memaafkan, maka maafkan (ampuni) aku" [HR. Tirmidzi, hasan shahih]

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala, berkenan mengampuni dosa kita semua, orang tua kita, guru-guru kita, saudara saudari kita, suami istri kita, anak-anak kita dan yang kita cintai dari teman dan seluruh orang yang kita kenal.

Sesungguhnya Dia maha mendengar permohonan dan maha mengetahui.

Di tulis bada tarawih, malam ke sembilan dari awal ramadhan.

Oleh Ustadz Abu Abd rahman bin Muhammad Suud al Atsary hafidzhahullah
artikel dakwahmanhajsalaf.com

Tidak ada komentar: