Beragam teknik sunat bisa dinikmati masyarakat mulai dari teknik operasi biasa atau konvensional hingga pakai alat potong. Tujuannya supaya pasien lebih nyaman dan cepat sembuh usai disunat.
Dari beragam teknik tersebut, ternyata dokter menyarankan memilih operasi sirkumsisi atau dorsumsisi yang biasa. Teknik ini minim risiko dan lebih aman bagi pasien dibanding yang lain.
"Bagaimana pun sebaiknya pilih metode konvensional yang standar saja. Metode yang lain bukannya jelek tapi kita tidak tahu tingkat keberhasilannya. Karena itu lebih baik pilih metode yang biasa," kata dokter ahli urologi, Dr dr JC Prihadi, SpU dari Rumah Sakit St Carolus, Jakarta.
Beberapa metode sunat yang kerap ditawarkan adalah cauthering dengan alat potong dan diathermy yang dibakar dengan arus listrik. Hasil yang diberikan dari metode tersebut memang baik dan cepat, namun risiko kepala penis atau jaringan lain terluka juga besar.
Risiko ini ditekan dengan operasi biasa yang ditangani dokter atau tenaga kesehatan langsung. Dokter bisa memperkirakan dengan tepat kulit kulub yang harus dibuang, serta teknik supaya tidak melukai jaringan di sekitar kepala penis.
Hal serupa dikatakan dokter ahli bedar dr Odetta Natatilova Halim, SpB untuk memilih metode konvensional. Operasi memungkinkan pembuluh darah yang terbuka selama operasi dijahit dan diikat satu per satu.
"Hasilnya pembuluh darah tidak jebol bila nanti pasien nangis atau jerit-jerit. Karena itu, sebaiknya pilih teknik konvensional yang lebih aman," kata dr Odetta. (detik.com)
Tidak ada komentar: