4 mitos agar luka sunat segera sembuh

4 mitos agar luka sunat segera sembuh

Mitos seputar metode supaya luka sunat segera sembuh terus beredar. Meski sudah banyak info supaya jangan lekas percaya, namun mitos ini tetap menjadi perhatian masyarakat dan tak jarang diikuti.

Menurut dokter praktisi sunat dr Zecky Eko Triwahyudi dari Sunat 123, mitos berasal dari anggapan yang sulit dibuktikan dengan keilmuan medis. Luka sendiri adalah proses yang wajar setelah bagian tubuh membuka, mengering, nyeri, hingga akhirnya sembuh.

"Yang penting dari luka adalah proses perawatan dan nutrisi yang dikonsumsi sehingga proses bisa dilalui dengan baik, hingga akhirnya sembuh. Selama proses penyembuhan, sebaiknya tanyakan proses perawatannya setiap hari termasuk bila perlu tindakan ekstra," kata dr Zecky.

Dengan perawatan dan konsumsi nutrisi yang cukup, tentunya tak perlu khawatir pada mitos seputar luka sunat. Berikut beberapa mitos tersebut dan penjelasannya.
1. Jangan makan ayam dan telur

Salah satu mitos yang kerap beredar adalah jangan makan ayam, telur, atau asupan amis lain karena memperlambat kesembuhan. Faktanya asupan tersebut tetap diperlukan tubuh selama proses penyembuhan luka.

"Tubuh kita justru perlu protein supaya segera sembuh. Namun lain halnya jika terjadi alergi," kata dr Zecky.

2. Melangkahi kotoran ayam

Mitos melangkahi kotoran ayam dianggap bisa memperpanjang masa perawatan karena luka tidak kunjung sembuh. Mitos lain adalah bekas luka menjadi bengkak karena melangkahi kotoran ayam.

"Nglangkahin kotoran ayam nggak apa-apa lah ya. Yang penting luka jangan sampai kotor dengan dibersihkan setiap hari supaya tidak bengkak dan bisa cepat sembuh," kata dr Zecky.

3. Jangan mandi

Menurut dr Zecky, pasien usai sunat justru harus mandi supaya selalu bersih dan merasa nyaman. Perban yang basah usai mandi bisa segera diganti supaya tetap bersih, kering, dan mencegah infeksi.

"Jika jauh dari fasilitas kesehatan atau tak bisa mengganti perban, maka yang perlu diakali adalah cara mandinya supaya perban tetap kering. Tidak mandi sampai 4 hari usai sunat berisiko memperlambat penyembuhan karena bekas luka dan badan yang kotor," kata dr Zecky.

4. Dijemur supaya cepat sembuh

Terpapar sinar matahari mungkin bermaksud menjaga luka tetap kering supaya lekas sembuh. Faktanya bekas luka perlu perawatan yang baik, bukan dijemur supaya cepat sembuh.

"Ada prosesnya hingga luka bekas sunat menjadi lembab dan berair (benyek). Karena itu, tanyakan pada tenaga kesehatan metode perawatan luka yang baik setiap hari," ujar dr Zecky.

Tidak ada komentar: