Faedah Kajian Tafsir Surat Al Jinn oleh Ustadz Firanda

Faedah Kajian Tafsir Surat Al Jinn

Faidah Kajian Islam Ilmiah Ustadz DR. Firanda Andirja Lc, M.A. hafizhahullah
Tema: Tafsir Surat Al Jinn

1. Surat Al Jinn adalah surat Makkiyyah

2. Topik surat ini adalah bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus untuk bangsa manusia dan bangsa jin dan tidak ada rasul dari bangsa jin
3. Sebab turunnya surat Al Jin: karena bangsa jin tidak dapat lagi mendengar kabar dari langit, maka para jin mencari sebab ternyata mereka dapati bahwa Nabi Muhammad shalat subuh bersama para shahabatnya, maka para jin mendengar bacaan Alquran
4. Sebab kedua turunnya surat Al Jin dari riwayat Muhammad bin Ishaq: ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam terusir dari Thaif, kemudian di tengah jalan pada waktu malam beliau shalat malam
 
5. Disini menakjubkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ditolak oleh bangsa manusia di daerah thaif, maka engkau wahai Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam jangan sedih, karena ada bangsa jin yang langsung beriman dan bahkan langsung berdakwah.
6. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak melihat jin karena nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak tahu ada jin dan mengetahuinya saat diberitahukan oleh Allah Taala.
7. Non Muslim kalau di akhirat non surga dan kalau non surga non stop.
8. Ada jin yang beriman dan ada jin yang tidak beriman.
9. Kesimpulan dari Bacaan Alquran yang dibaca oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Tauhid, karena semua ayat di dalam Alquran
10. Allah tidak punya istri, karena jika punya istri maka Dia membutuhkan manusia, dan juga akan dimarahi istri.
11. Allah tidak punya anak, karena jika Allah mempunyai anak berarti ada yang serupa dengan Allah.
12. Ternyata ada jin yang berbicara tentang Allah tanpa ilmu.

13. Ayat ini dalil bahwa tidak boleh/haram bertaklid dalam masalah aqidah.
14. Jin adalah jenis kelamin laki-laki dan jin jenis kelamin perempuan.
15. Ustadz tidak mengetahui bagaimana cara jin berkembang biak tetapi mereka berkembang biak.
16. Syariat kaum muslimin jin secara umum sama dengan syariat kaum muslimin dari manusia.
17. Meminta perlindungan kepada penguasa jin adalah sebuah kesyirikan karena meminta kepada sesuatu yang ghaib, meskipun penguasan jin mampu melarang anak buahnya untuk tidak menganggu manusia.
18. Doa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika singgah disuatu tempat adalah:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ ".

19. Diharamkan untuk minta perlindungan kepada jin.
20. Keyakinan di tengah bangsa kafir Quraisy sama dengan keyakinan di tengah bangsa jin yaitu tidak mengimani adanya hari kiamat.
21. Faman yastami’il ana: barangsiapa yang yang mendengar berita dari langit pasti terbakar.
22. Ada tiga keadaan tentang pencurian berita dari langit oleh bangsa jin:
  • sebelum nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus langit tidak ada penjaga sehingga jin bisa mencuri berita langit.
  • Setelah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus langit ada penjaga sehingga jin tidak bisa mencuri berita langit.
  • Setelah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, terjadi khilaf apakah masih bisa berita langit dicuri oleh bangsa jin, pendapat yang lebih kuat adalah bahwa hampir mustahil berita langit dicuri oleh bangsa jin, dan ini dikuatkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar.
23. Bangsa jin berdakwah dengan bahasa yang halus, bahwa diantara kita ada yang shalih dan diantara kita ada yang dibawahnya.
24. Ibnu Katsir rahimahullah meriwayatkan dari Al A’masy bahwa makanan yang paling disukai oleh bangsa jin adalah nasi. Dan kaum rafidhah adalah kaum yang paling buruk di dalam bangsa jin.
25. Cara jin berdakwah lembut, contohnya; kalian jika tidak beriman maka di dunia tidak akan selamat, lalu bagaimana di akhirat.
26. Fakanu lijahannam, menunjukkan kepastian bahwa mereka akan menjadi bahan bakar neraka jahannam.
27. Maan ghadaqa: air yang segar maksudnya adalah rezeki yang banyak karena bangsa Arab menganggap bahwa air itu adalah rezeki sehingga setiap kali dapat rezeki mereka menggambarkan dengan air.
28. Kalau bangsa jin istiqamah maka mereka akan diberikan rezeki Allah Taala, maka manusia lebih lagi jika istiqamah bertakwa maka dibukakan rezeki oleh Allah karena Rasul dari bangsa manusia, dan ini tafsiran pertama.
29. Tafsiran kedua bahwa istiqamah disini adalah istidraj, tetapi pendapat yang pertama lebih kuat.
30. Tafsiran Al Masajid: tempat ibadah milik Allah maka tidak boleh beribadah kecuali hanya kepada Allah, adapun penamaan masjid dengan nama manusia maka bukan untuk kepemilikan tetapj sebagai tanda pengenal, tafsiran kedua yang lain adalah al masajid dari kata masjad, maksudnya adalah anggota tubuh yang digunakan oleh untuk sujud, maka ini semua hanya untuk Allah, tafsiran ke tiga yang lain al masajid adalah 

31. Gelar Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang paling tinggi adalah Rasulullah yang artinya utusan Allah yang menyampaikan risalah dari Allah dan Abdullah yang artinya hamba Allah tidak memiliki kekuasaan.
32. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam masih hidup dan beliau asyraful mursalin tidak memiliki manfaat dan mampu menahan mudharat apalagi manusia yang di bawah Nabi kedudukannya siapapun dia, wali manapun ia.
33. Tidak ada yang mengetahui akan hal ghaib baik manusia ataupun jin bahkan malaikat.
34. Jin tidak mengetahui hal ghaib buktinya bangsa jin tidak mengetahui bahwa Nabi Sulaiman sudah meninggal, lihat surat Saba’: 14.
35. Surat ini menunjukkan bahwa:
  • risalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam umum untuk bangsa jin dan manusia
  • Bangsa jin adalh yang beriman dan ada yang kafir
  • Bangsa jin juga diberikn redaksi untum beribadah sebagaimana manusia.

Ditulis oleh saudaranya karena Allah
Ahmad Zainuddin Al Banjary
Banjarmasin, Sabtu 19 Syawwal 1440H

Tidak ada komentar: