Ketika terjadi bentrokan kekerasan dan mulai jatuh korban, para demonstran itu biasanya memakai pembenaran dan berdalih 'kami hanya menuntut keadilan, prihatin thd kezaliman, bla bla bla'. Textbook banget ya? ... iya bener, textbook banget, tapi sayangnya textbook-nya PKI atau orang2 komunis.
Berkata Vladimir Lenin: "Kita tak boleh menggambarkan sosialisme seperti halnya sosialist yg akan membawakan kepada kita sebuah piring hidangan yg lezat. Itu tak akan pernah terjadi. Tak akan ada dalam sejarah masalah mereka yg terzalimi dapat terselesaikan tanpa kekerasan. Ketika kekerasan dipakai oleh kaum yg terzalimi melawan mereka yg menzalimi, maka kita (sosialis/komunis) siap untuk itu".
Itu adalah kutipan text pidato yg disampaikan oleh Lenin dalam kongres pekerja uni soviet pada 2 Februari 1918 merayakan1 tahun revolusi Bolsheviks yg menumbangkan kezaliman Tsar Nikolai II. Jadi, kalau urusan menuntut keadilan dan melawan kezaliman, orang komunis ahlinya ahli. Itulah bukti demonstrasi bukan ajaran Islam tapi bagian ideologi sosialis yg diterapkan derivatnya, yakni kaum komunis.
Tapi kan ... Demonstrasi itu dibolehkan dalam negara demokrasi, begitu kata mereka. Well, nih lihat lagi fatwa Lenin: "Demokratiya neobkhodima sotsializmu - Demokrasi itu diperlukan untuk terwujudnya sosialisme".
Fix ya .... yg ngajak2 demo itu cuma ngajak jihad kaleng-kaleng, jihad ala komunis. Ditipu ente, bray!
sumber fb katon kurniawan
Tidak ada komentar: