Kiat Meraih Lailatul Qodar

Kiat Meraih Lailatul Qodar

Ikhwan/akhwat semua ....

Hari ini adalah hari ke 19 bulan ramadhan 1440 H (bertepatan dengan hari jum’at, tanggal 24 mei 2019 M), itu artinya kita hampir masuk ke babak final perlombaan amal shaleh di tahun ini, maksudnya nanti atau besok malam kita akan memasuki 10 malam terakhir dari bulan ramadhan (tergantung ramadhan tahun ini, apakah 29 atau 30 hari).

Ingatkan sahabat ....?

Di malam lailatul qodar, dahulu Allah Ta’ala menurunkan Al-Quran dan Kitab-kitab sebelumnya (Lihat: QS Al-Baqarah: 185).

Di malam itu, Allah mengatur taqdir tahunan setiap hamba-hambaNya (Lihat: QS Ad-Dukhan: 4).
Di malam itu setan tidak mampu melakukan keburukan, tidak turun penyakit dari langit, bumi diselimuti keselamatan (Lihat: QS Al-Qadr: 5).

Di malam itu pula, para Malaikat dan Pemimpinnya turun membawa keberkahan dan rahmat (Lihat: QS Al-Qadr: 4).

dan di malam itu pula, ibadah yang dikerjakan semalam saja nilainya lebih baik daripada beribadah selama 1000 bulan (Lihat: QS Al-Qadr: 3).

Karena begitu sepesialnya malam tersebut, maka Rosulullah shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan kita agar mendapatkan malam tersebut, beliau bersabda:

تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضانَ 
“Carilah malam lailatul qadr di 10 malam terakhir dari bulan ramadhan.” (HR. Bukhari)

تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان
“Carilah malam lailatul qadr di malam yang ganjil, dari 10 malam terakhir dari bulan ramadhan.” (HR. Bukhari)

Berikut adalah kiat singkat agar kita meraih malam lailatul qadr:

1.
Berniatlah untuk mengisi 10 malam terakhir ini dengan amal ibadah terbaik

Sungguh kita akan mendapat pahala dari Allah ta’ala sesuai dengan niat kita, bahkan meskipun kita tidak jadi melakukan apa yan telah kita niatkan.

Kita juga akan dimudahkan untuk melakukan suatu ibadah, jika kita jujur berniat untuk melakukan suatu ibadah tersebut, karena itu marilah kita berniat untuk mengisi 10 malam terakhir ramadhan ini dengan amalan terbaik kita.

Rosulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

من سأل الله الشهادة بصدق بلغه الله الشهداء وإن مات على فراشه
"Siapa yang berdoa pada Allah dengan jujur untuk mati syahid, maka Allah akan memberinya kedudukan syahid, walau matinya di atas ranjangnya." (HR. Muslim)

Lihatlah contoh semangat generasi As-Salaf untuk mendapatkan malam lailatul qadr:

Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata:

لـو كانـت ليلـة القـدر بالسنـة ليلة واحدة لقمـت السنـة حتى أدركهـا. فمـا بالـك بعشـر ليـال
“Sekitaranya malam lailatul qadr itu harus dicari di sepanjang tahun, niscaya aku akan bersungguh-sungguh untuk menghidupkan setiap malam untuk mendapatkannya, maka bagaimana pendapatmu jika lailatul qadar itu cukup perlu dicari di 10 malam saja? (tentu lebih bersemangat lagi, red). (Badai’ al-Fawaid)

2. Ubahlah kebiasaan kita di 10 malam terakhir ini

Jika di malam-malam sebelumnya kita belum bersemangat beribadah, maka mari bersemangat di sisa malam ini.

Jika kemarin sudah bersemangat maka mari ditingkatkanlah lagi.

Jika di malam-malam sebelumnya kita tidur di malam hari, berusahalah di malam-malam yang tersisa ini untuk bergadang, bangunkan juga keluarga kita.

Lakukanlah apa saja yang mendukung agar kita bisa semangat di 10 malam ini, semisal mandi saat mengantuk, menyedu kopi, i'tikaf di masjid, menyiapkan fisik dan tinggalkan aktifitas tidak dan kurang penting.

Mari kita simak beberapa riwayat berikut yang menunjukkan hal tersebut:

Aisyah radhiyallahu’anha berkata:

ِكان رسول الله ﷺ إذا دخل العشر، أحيا الليل، وأيقظ أهله وشد المئزر 
“Dahulu Rosulullah shallallahu’alaihi wasallam apabila telah masuk 10 malam terakhir ramadhan, beliau menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya”. (HR. Bukhari)

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: "Maksud dari 'menghidupkan malamnya' adalah begadang di kebanyakan waktu malam dengan shalat dan selainnya dari amal ibadah, disebut dengan 'menghidupkan' karena bergadang dengan berbagai amalan, karena itulah dikatakan 'menghidupkan' (tidak tidur), sebab tidur adalah saudara kematian."

Aisyah radhiyallhu’anha juga berkata:

كان رسول الله ﷺ يجتهد في العشر مالا يجتهد في غيره
“Dahulu Rosulullah shallallahu’alaihi wasallam bersungguh-sungguh beribadah di 10 malam akhir ramadhan, tidak seperti bersungguh-sungguhnya di malam yang lain”. (HR. Muslim)

Ibnu Ùmar radhiyallahu’anhu berkata:

كان رسول الله ﷺ يعتكف العشر الأواخر من رمضان 
“Dahulu Rosulullah shallallahu’alaihi wasallam beri’tikaf di 10 malam terakhir dari bulan ramadhan”. (HR. Bukhari-Muslim)

Ibnu Jarir rahimahullah:

كانوا يستحبون أن يغتسلوا كل ليلة من ليالي العشر الأخير، ومنهم من كان يستغسل و يتطيب في اليالي التي هي أرجي ليلة القدر
“Mereka para Sahabat menganjurkan untuk mandi setiap malam di malam-malam akhir ramadhan, diantara mereka ada yang mandi dan memakai minyak wangi di malam-malam yang besar harapan itu adalah malam lailatul qadr” 

Pendek kata, yuk kita ubah kebiasaan kita agar di 10 malam terakhir ini bisa beribadah dengan maksimal.

3. Lakukanlah ibadah-ibadah yang disunnahkan

Jangan sampai kesempatan yang berharga ini justru diisi dengan perbuatan dosa, tidur panjang, hal-hal yang sia-sia, atau ibadah-ibadah yang tidak dicontohkan oleh Rosulullah shallallahu'alaihi wa sallam dan generasi As-Salaf.

Diantara ibadah yang disunnahkan adalah:

- Memperbanyak shalat malam

Rosulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR. Bukhari)

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu mengisahkan, ada seseorang bertanya pada Rosulullah, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah shalat malam itu?” Beliau menjawab:

مثنى مثنى فإذا خفت الصبح فأوتر بواحدة
Dua rakaat – dua rakaat. Apabila kamu khawatir mendapati subuh, maka hendaklah kamu shalat witir satu rakaat.” (HR. Bukhari)

- Memperbanyak bertaubat, berdoa dan berdzikir.

عن عائشة قالت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة القدر ما أقول فيها, قال قولي: اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi & Ibnu Majah_ Hasan)

- Memperbanyak bersedekah & membaca Al-Quran

Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)

Inilah kiat singkat agar kita mendapatkan lailatul qadar (mengisi malam lailatul qadar dengan ibadah terbaik kita).

Semoga bermanfaat bagi semua...

Akhukum fillah Abu Kayyisah Jumantoro M.Pd حفظه الله تعالى

Tidak ada komentar: