Berjaya Hang Tuah di Negeri Malaka
Pahlawan Melayu sudahlah tentu
Inilah petuah mohon di baca
Bilalah tuan nak beristri baru
Buah nyiur jatuh ke tepi
Hanyut dibawa air gelombang
Niat abang berbini lagi
Istri yang lama harap di sayang
Memanglah keras pohon meranti
Dipakai alas rel kereta
Bukanlah mudah berpoligami
Tanpa patuhi rambu agama
Daun talas daun keladi
Di sayur asam lezat citranya
Bila abang walimah kembali
Berlakulah adil pada semua
Banyaklah nian duri salak
Manis buahnya bila di makan
Luruskan niat beristri banyak
Bukan sekedar ikut-ikutan
Kokoh berdiri si gunung Talang
Tak sama dengan puncak merapi
Berpoligami bukanlah senang
Bila dikutuk anak dan bini
Berjalan menyisir pematang sawah
Bila tergelincir basahlah baju
Berpoligami bukan nak susah
Siapkan bekal barulah maju
Berjalan menyisir ke padang rimba
Gatal kulit terkena jelatang
Sejak abang berbini muda
Mengapa abang tak kunjung datang
Pergi musafir ke negeri Malaya
Janganlah lupa beli gaharu
Anak istri jadi terlupa
Semenjak abang berbini baru
Minyak nilam mahal harganya
Di bawa dari Indragiri
Inilah petuah tuk istri tua
Semoga bahagia disayang suami
Pergi berhelat berkain sari
Tradisi wanita negeri Hindia
Ridhoi ketentuan Ilahi Rabbi
Jangan di tentang dikau binasa
Lancang Kuning berlayar di lautan
Di kala malam berlabuh menepi
Ibunda Sarah jadikan panutan
Dalam mencari Ridho suami
Berjuang Hang Jebat bela negara
Rela bertaruh nyawa korbankan diri
Ibunda Aisyah lebih Mulia
Ikhlas dan pasrah di poligami
Hang Lekir ikhlas dalam mengabdi
Menumpas lanun di tengah lautan
Inilah sunnah yang terzalimi
Hidupkan syiar jadilah panduan
Bawalah juadah bila nak kerja
Singsinglah fajar jangan terlambat
Dengarlah wahai calon istri muda
Wasiat daku semoga selamat
Gembalakan itik di pematang sawah
Tongkat di bawa janganlah lupa
Ikhlaskan niat dalam menikah
Janganlah pandang perkara harta
Bermalam panglima di padang huma
Membawa senjata hendak berburu
Hormat mengalah pada yang tua
Kunci berhasil dalam bermadu
Indah menawan sang permaisuri
Halus bahasa dicinta rakyat
Bertoleransilah pahami kondisi
Disayang suami membawa berkat
Bandara Juanda-Surabaya, 6 Rajab 1436 h/25 April 2015 m
Abu Fairuz
Tidak ada komentar: