Revolusi malah menumbangkan Kekhalifahan Turki Ottomon

Kekhalifahan Turki Ottomon

Pada tahun 1889, sekelompok orang di Istanbul membuat permufakatan makar dengan tujuan menggulingkan Sultan Turki Ottoman, yaitu Sultan AbdulHamid II. Ketika rencana mereka tercium pihak kerajaan, sebagian besar pentolan makar itu melarikan diri ke Paris, dimana rencana makar itu sebenarnya dibuat dan diorganisiir.

Ittihad ve Terakki Cemiyeti atau CUP (Commitee of Union and Progress) dibentuk oleh tokoh2 muda yg bertujuan melakukan reformasi politik di Turki kala itu. Salah seorang diantaranya adalah Ahmed Riza, yg menjadi juru bicara kunci gerakan ini. CUP ini dan gerakan sejenis memegang peranan utama mempromosikan pemikiran Liberal di Turki. Ideologi inilah yg dengan dukungan imperialist eropa pada gilirannya membentuk semangat rakyat melakukan revolusi 1908.

3 Juli 1908, divisi infantri ke-3 di bawah komando Mayor Ahmed Niyazi memimpin pemberontakan di kota Resna. Dengan kerja gigih provokator CUP, kerusuhan menyebar ke seluruh Turki. Tak mampu menguasai dan mengendalikan pasukan, Abdulhamid mengumumkan berlakunya konstitusi 1876. Draft konstitusi ini ditulis dan diperjuangkan sejak lama oleh seorang liberal berpendidikan barat bernama Midhad Pasha. Konstitusi ini pada prinsipnya mengatur pembagian kekuasan sultan dan parlemen. Parlemen ini dimaksudkan untuk menampung aspirasi suara minoritas non-muslim, karena Midhad berargumen jika suara non-muslim diakomodir maka kolonial eropa tak lagi berupaya menganeksasi Turki.

Pada kenyataannya, semua itu hanyalah akal bulus Midhad Pasha untuk mensekularkan semua sistem legal di Turki. Sekularisme dan semangat nasionalisme ini pulalah yg membawa Turki (di bawah parlemen yg dikuasai orang seperti Miqdad Pasha) terlibat dalam kancah Perang Dunia I masuk dalam koalisi Jerman-Austria-Turki. Perang inilah yg akhirnya membangkrutkan Turki dan pada gilirannya berkontribusi menumbangkan kekhalifahan Turki Ottoman thn 1922.

Jadi, kalau ada orang yg mengkampanyekan kejayaan Islam atau kembali tegaknya khilafah islamiyyah dengan cara revolusi, demonstrasi dan segala turunan demokrasi lainnya, maka bisa dipastikan orang itu kena delusi akut. Ia tak paham sejarah, mengabaikan fakta bahwa demokrasi dan konspirasi people power lah yg menumbangkan Turki Ottoman dan mengantarkannya menjadi negara muslim paling sekuler dan liberal di dunia. Orang2 itu cuma tokoh kaleng-kaleng yg berjuang untuk kepentingan kelompoknya sendiri, yang wajar saja kalau ajakan jihadnya sebatas jihad kaleng-kaleng. Tinggalkan!

sumber fb katon kurniawan

Tidak ada komentar: