Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala berkata bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.” (QS. Al-Furqan[25]: 26-29)
Ini adalah keadaan orang yang saling mengikuti tanpa petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, saling loyal dan saling mencintai, maka nasibnya seperti ini. Dia akan menyesali orang-orang yang dekat dengannya yang ternyata tidak membimbing dia untuk mengikuti jalannya Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bahkan menjadikannya berpaling dari petunjuk tersebut.
Ibnu Qayyim Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan bahwa siapa yang menjadi pengikut setia seorang manusia selain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang kemudian dia meninggalkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam karena mengikuti orang yang diikutinya tersebut, maka sesungguhnya dia akan mengucapkan ucapan ini pada hari kiamat nanti dan pasti demikian.
Ustadz Abdullah Taslim, M.A. Hafidzahullahu Ta’ala
Download mp3nya di link https://www.radiorodja.com/47165-jangan-berteman-dengan-teman-yang-buruk-agamanya/
Tidak ada komentar: