Thawus rahimahullah mengatakan, “Saya mengetahui sejumlah sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, ‘Segala sesuatu terjadi dengan ketentuan takdir.’ Ia melanjutkan,”Aku mendengar ‘Abdullah bin Umar mengatakan,’Segala sesuatu itu terjadi dengan ketentuan takdir, bahkan sampai kelemahan dan kecerdasan atau kecerdasan dan kelemahan.” (HR. Muslim)
Orang yang beriman kepada qadar akan berprasangka baik dan sangat berharap kepada Allah 'Azza wa Jalla. Hal ini karena dia mengetahui bahwa Allah 'Azza wa Jalla tidak menetapkan suatu ketentuan pun melainkan di dalamnya berisikan kesempurnaan keadilan, kasih sayang, dan kebijaksanaan-Nya.
Ia tidak menghujat Rabb-nya mengenai berbagai qadha dan qadar yang ditentukan atasnya. Hal ini mengharuskannya untuk senantiasa konsisten dan ridha terhadap apa yang dipilihkan Rabbnya.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang memenuhi hatinya dengan ridha kepada takdir, maka Allah 'Azza wa Jalla memenuhi dadanya dengan kecukupan, rasa aman, dan qana’ah, serta mengosongkan hatinya untuk mencitai-Nya; kembali dan bertawakkal kepadaNya
( Madaarijus Saalikiin, II/202)
alsofwa.com
Konsultasi Islam & Keluarga (021-7817575)
W.A Dakwah Al-Sofwa +62 81 3336333 82
Tidak ada komentar: