Makanan Yang Menyehatkan Iman Dan Badan Anak

Makanan Yang Menyehatkan Iman Dan Badan Anak

Tidaklah diragukan bahwa makanan adalah salah satu sebab sehatnya badan anak. Bahkan, kesehatan hati dan imannya juga. Karena itu Allah ta'ala memerintahkan para Rasul-Nya untuk makan dari yang baik-baik saja. (QS. al-Mu’minūn: 51)

Ibnu Katsir Rahimahullah berkata, “Allah Subhanahu wata’ala memerintah utusan-Nya agar makan yang halal dan beramal shalih, karena penghasilan yang halal membantu kelancaran beramal shalih. Semua para utusan Allah telah menjalankan perintah ini dengan sebaik-baiknya.” (Tafsir Ibnu Katsir: 5/477)

Allah menggabungkan rezeki yang baik dan halal dengan beramal shalih. Hal ini memiliki dua manfaat: manfaat untuk kesehatan badan dan manfaat untuk kesehatan hati, sehingga mudah beramal shalih. Maka orang yang mencari rezeki yang haram, akan merusak badan dan merusak hatinya.

Merusak badannya dengan membelanjakannya kepada yang haram, merusak hatinya karena orang yang mencari rezeki haram akan enggan beribadah kepada Allah Azza wajalla. Maka anak yang diberi makan dari hasil yang halal, In syaa Allah akan menjadi anak yang shalih dan shalihah. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ). ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali sesuatu yang baik. Allah memerintahkan kaum mukminin seperti yang telah diperintahkan kepada para utusan-Nya, lalu Allah berfirman (artinya), [Wahai para Rasul sekalian, makanlah segala yang baik dan beramal shalihlah. Sesungguhnya Aku Mahamengetahui apa yang kalian lakukan] (QS. al-Mu'minun: 51).

Allah juga berfirman (artinya), [Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa saja yang telah Kami berikan pada kalian dari makanan yang baik-baik] (QS. Al-Baqarah:172).

Kemudian beliau menyebutkan seorang musafir yang rambutnya acak-acakan mengangkat tangannya ke langit dan berdoa, 'Wahai Rabbku, wahai Rabbku,’ sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan sumber makanannya pun haram, bagaimana mungkin doanya dikabulkan?!

(HR. Muslim: 543)

Hadits ini menunjukkan hendaknya kita memberi makan anak dari hasil yang halal, karena apabila diberi makan dari hasil yang haram niscaya doanya tidak dikabulkan. Padahal doa adalah puncaknya ibadah. Sedangkan ibadah merupakan syarat bagi anak menjadi shalih dan shalihah.

Adapun diantara hal yang menyehatkan badan anak, hendaknya orang tua memberi makan anaknya secara teratur. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih buruk yang diisi oleh seorang manusia selain perutnya. Cukuplah anak Adam itu memakan makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak dapat melakukan yang demikian, hendaklah sepertiga –perutnya- untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk pernapasannya." (HR. Ibnu Majah: 10/243, disahihkan oleh al-Albani)

Makanan yang menyehatkan pun tidak harus kenyang. Aisyah Radhiallahu anha berkata: “Keluarga Muhammad Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah merasa kenyang karena makan roti atau gandum lebih dari tiga hari hingga beliau wafat.” (HR. Bukhari: 5003)

Demikianlah sebagian keterangan yang berkenaan dengan makanan penyehat jasmani dan rohani anak. Semoga Allah Subhanahu wata’ala senantiasa memberi kesehatan anak kita sehingga dapat beribadah dengan baik dan menjadi anak yang shalih serta shalihah. Aamiin...

Oleh: Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc

Semoga bermanfaat.
artikel maribaraja.com

Tidak ada komentar: