Nasehat Syaikh Ziyad Bin Salim Al-‘Abaadi Kepada Penuntut Ilmu

Penuntut Ilmu

[1. Hendaklah zuhud terhadap dunia]

- Bahwa kita di dunia ini adalah para musafir, entah menuju surga atau menuju neraka, maka pilihlah kemana yang engkau mau.
- Dunia ini adalah sesaat, maka jadikanlah ia menjadi keta’atan.
- Jadikan keinginan terbesarmu agar engkau sampai ke negerimu (yang sebenarnya), yaitu surga.
- (Hendaklah seorang da’i) menjauhi permasalahan-permasalahan (yang sering ada pada) seorang da’i, yaitu:

- Pertama: cinta popularitas
Insya Allah; jika Allah berkehendak engkau tampil, maka engkau akan tampil, dan jika Dia berkehendak engkau menonjol, maka engkau akan menonjol.

Allah تَعَالَى berfirman:

﴿قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلۡمُلۡكِ تُؤۡتِي ٱلۡمُلۡكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلۡمُلۡكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُۖ بِيَدِكَ ٱلۡخَيۡرُۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ٢٦﴾
“Katakanlah: ‘Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali ‘Imran: 26)

- Maka sebenarnya, Yang mengangkat seseorang adalah Allah, dan Yang menghinakan seseorang adalah Allah.
- Oleh karena itu; jadikanlah keinginanmu agar Allah meridhaimu.

- Kedua: jauhi hasad terhadap teman-temanmu

Sesungguhnya kejahatan pertama di muka bumi adalah pembunuhan, dan sebabnya adalah hasad.

Allah تَعَالَى berfirman:

وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَأَ ٱبۡنَيۡ ءَادَمَ بِٱلۡحَقِّ إِذۡ قَرَّبَا قُرۡبَانٗا فَتُقُبِّلَ مِنۡ أَحَدِهِمَا وَلَمۡ يُتَقَبَّلۡ مِنَ ٱلۡأٓخَرِ قَالَ لَأَقۡتُلَنَّكَۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ . لَئِنۢ بَسَطتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقۡتُلَنِي مَآ أَنَا۠ بِبَاسِطٖ يَدِيَ إِلَيۡكَ لِأَقۡتُلَكَۖ إِنِّيٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلۡعَٰلَمِينَ . إِنِّيٓ أُرِيدُ أَن تَبُوٓأَ بِإِثۡمِي وَإِثۡمِكَ فَتَكُونَ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلنَّارِۚ وَذَٰلِكَ جَزَٰٓؤُاْ ٱلظَّٰلِمِينَ .فَطَوَّعَتۡ لَهُۥ نَفۡسُهُۥ قَتۡلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُۥ فَأَصۡبَحَ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ .
“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". 

Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.
Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.

Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim.

Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.”
(QS. Al-Maidah: 27-30)

[2. Hendaklah tsabat (istiqamah)]

- Tsabat itu bertingkat-tingkat, tsabat pada penuntut ilmu berbeda dengan tsabat pada orang awam.
- adapun tsabat yang seharusnya ada pada orang awam;

1. (Terus) menuntut ilmu
2. Shalat berjamaah
3. Bershahabat dengan orang-orang shalih

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تُصَاحِبْ إِلَّا مُؤْمِنًا، وَلَا يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلَّا تَقِيٌّ.
“Janganlah engkau bershahabat kecuali dengan seorang mukmin, dan janganlah makan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”

4. Istri yang shalihah
5. Lingkungan yang baik

- Adapun tsabat yang harus ada pada penuntut ilmu:
- Semua yang tadi disebutkan, ditambah hal-hal berikut:

6. Tidak putus dari menuntut ilmu dan mengajarkannya
7. Hindari sifat ‘ujub
8. Membaca kitab-kitab Ibnul Qayyim dan Ibnul Jauzy.
9. Meminta kepada Allah tsabat (keteguhan).

[Dikutip dari liqo maftuh malam pertama, bersama Syaikh Ziyad al-‘Abaadi حَفِظَهُ اللهُ, pada daurah syariyyah ke-20, kota Batu, Malang, Jawa Timur]

Ditulis oleh: Muhammad Iqbal Rahmatullah

Tidak ada komentar: