Ustadz Aunur Rofiq: Waspadalah! Bahaya Menyerang Remaja

Waspadalah! Bahaya Menyerang Remaja

Pada pembahasan yang lalu telah dibahas bagaimana orang tua menjauhkan perkara yang membahayakan putra dan putrinya pada usia remaja, tatkala mereka di rumah, misalnya: pakaian ibu dan saudari yang merangsang syahwat, tidur mereka tidak terpisah, kamar tidur keluarga terbuka, pergaulan orang tua yang tidak mendukung, orang tua tidak peduli dengan handphone putra dan putrinya, dan yang lainnya.

Sesungguhnya bahaya yang mengancam mereka bukan hanya di rumah, tetapi di luar rumah pun masih banyak. Orang tua dan pendidik harus waspada agar anak yang shalih-shalihah tidak berubah menjadi rusak moralnya.

Bahaya teman yang buruk agama dan akhlaknya

Orang tua hendaknya waspada dengan siapa anaknya berteman. Apakah mendukung kebaikan dirinya atau sebaliknya, malah merusak akidah dan akhlaknya?
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

وَمَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِنْ لَمْ يُصِبْكَ مِنْهُ شَيْءٌ أَصَابَكَ مِنْ رِيحِهِ وَمَثَلُ جَلِيسِ السُّوءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْكِيرِ إِنْ لَمْ يُصِبْكَ مِنْ سَوَادِهِ أَصَابَكَ مِنْ دُخَانِهِ
“Perumpamaan kawan yang baik seperti pembawa minyak wangi. Bila kamu tidak mendapat sesuatu darinya (minyak tersebut) maka paling tidak kamu akan terkena aroma harumnya. Dan perumpamaan kawan yang jahat seperti pandai besi. Bila kamu tidak mendapat hitamnya, paling tidak kamu akan terkena asapnya.” (HR. Abu Dawud: 2/674, disahihkan oleh al-Albani)

Nabi Shallallahu'alaihi wasallam juga bersabda, "Agama seseorang itu cenderung mengikuti agama temannya, oleh karena itu setiap orang dari kalian hendaknya melihat (memperhatikan) dengan siapa yang ia berteman." (HR. at-Tirmidzi: 2497, dihasankan oleh al-Albani)

Berhubungan dengan wanita yang bukan mahram

Di antara perusak kehidupan remaja adalah sering berhubungan dengan lain jenis yang bukan mahramnya. Bahkan itulah awal perbuatan zina. Orang tua harus berhati-hati dengan putra dan putrinya, dengan siapa mereka bergaul?

Bahkan perbuatan keji ini bukan hanya dilakukan oleh remaja yang belum menikah. Yang sudah berkeluarga pun sering didapati. Itu berawal dari pandangan pertama yang dituruti. Sahabat Jarir Radhiallahu'anhu pernah berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tentang hukum memandang wanita dengan tiba-tiba (tanpa sengaja). Maka beliau menjawab, "Palingkan pandanganmu!." (HR. Abu Dawud, dan dishahihkan oleh al-Albani: 5/148)

Orang tua pernah menjadi remaja. Begitu berat rasanya menjaga syahwat bila kita tidak memiliki iman yang kuat. Padahal pada waktu kita masih muda belum ada handphone, televisi, internet dan perangsang syahwat lainnya. Maka bagaimana dengan pemuda dan pemudi kita pada zaman sekarang? Apakah kita tidak kasihan bila mereka kita biarkan tanpa pengawasan dan kontrol orang tua?

Bahaya wanita pergi tanpa mahram

Wanita, semua tubuh dan geraknya adalah keindahan. Bahkan suaranya juga. Jika dia pergi tanpa mahram, tentu berbahaya, terutama bila usianya masih muda. Hal ini tidak bisa kita ingkari. Berapa banyak kejadian perbuatan keji, penyebabnya wanita pergi sendiri? Orang tua hendaknya waspada, ke mana putrinya pergi? Bersama siapa dia? Rasulullah mengingatkan kita sebelum bala menimpa, Beliau bersabda:

وَلَا تُسَافِرِ الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ.
“Dan janganlah wanita itu bepergian melainkan bersama mahramnya.” (HR. Muslim: 2391)

Bahaya wanita bila keluar bertabarruj

Kebiasaan buruk bagi wanita ketika keluar rumah, dia bertabarruj, yaitu bersolek dan berdandan melebihi dandanannya saat bertemu suaminya jika dia sudah berkeluarga. Bersoleknya wanita ketika keluar, sekalipun bersama mahramnya tetap memfitnah remaja atau dirinya. Oleh karenanya, ketika keluar rumah wanita dilarang bersolek. (Lihat QS. al-Ahzāb: 33)

Mujahid (ulama tafsir tabi’in) berkata, “Wanita Jahiliyah jika keluar dia berjalan berlenggak-lenggok, genit di hadapan kaum pria.” Muqatil bin Hayyan berkata, "Wanita Jahiliyah bila berdandan, dia menanggalkan kerudungnya sehingga kelihatan giwang, anting-anting, kalung dan kelihatan lehernya." (Taisirul Aliyil Qadir: 1/2028)

Semoga Allah memberkahi hidup keluarga kita. Semoga putra dan putri kita selamat dari bahaya fitnah dan difitnah serta menjadi anak yang shalih dan shalihah, kelak bermanfaat bagi orang tua walaupun orang tua sudah meninggal dunia. Aamiin...

Semoga bermanfaat.

Oleh: Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc
Diterbitkan oleh: Lajnah Dakwah Yayasan Maribaraja | maribaraja.com

Tidak ada komentar: