Ustadz DR Firanda: Ada Apa Setelah Ramadhan

Ada Apa Setelah Ramadhan

Setelah memuji Allah ﷻ dan bersholawat kepada Rasulullah ﷺ, beliau mengingatkan tentang keindahan momentum ramadhan yang telah berlalu. Jika di bulan ramadhan pahala dilipatgandakan, semua pintu surga dibuka, semua pintu neraka ditutup dan syaitan dibelenggu, maka di luar bulan ramadhan keadaan tersebut sudah tidak bisa didapatkan lagi.

Setelah ramadhan berlalu, semangat ibadah menurun dan itu sangatlah wajar. Yang tidak wajar adalah semangat yang hilang setelah ramadhan.
Para salaf mengatakan :
بئس القوم من لا يعرفون الله الا في رمضان
Seburuk-buruknya kaum adalah mereka yang tidak mengenal Allah, kecuali di bulan ramadhan saja.

Oleh karena itu, terdapat pelajaran-pelajaran penting pada bulan ramadhan :
1. Ramadhan mengajarkan Ikhlas dan menyembunyikan amal sholih.

Dari Abu Hurairah mengakatakan :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Ta'ala telah berfirman: "Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali shaum, sesungguhnya shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. [HR Bukhari]

Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa puasa adalah ibadah yang mudah melatih seseorang untuk ikhlas.

2. Ramadhan mengajarkan kepada seseorang untuk peka kepada orang-orang yang susah.

Diantara doa Nabi ﷺ adalah :

ْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّك
Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin, ampunilah aku dan rahmatilah aku, bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hambaMu, wafatkan aku kepadaMu dalam keadaan tidak terkena fitnah, aku mengharap cintaMu, cintanya orang yang mencintaiMu, cinta pada amalan yang mendekatkanku pada cintaMu [HR Tirmidzi]

Nabi ﷺ juga bersabda :

َ السَّاعِي عَلَى الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ كَالَّذِي يَصُومُ النَّهَارَ وَيَقُومُ اللَّيْلَ
"Orang yang membantu para janda dan orang-orang miskin seperti orang yang berjihad dijalan Allah atau seperti orang yang selalu berpuasa siang harinya dan selalu shalat malam pada malam harinya." [HR Bukhari]

3. Ramadhan juga mengajarkan kepekaan kepada orang yang masih bujang.

Ketika ramadhan, seseorang diajarkan untuk menahan syahwatnya di siang hari, dimana hal tersebut biasa dilakukan oleh mereka yang masih belum menikah. 

Oleh karenanya, seorang yang menikah karena ingin menjaga syahwatnya dari yang haram berhak mendapatkan pertolongan dari Allah ﷻ.

Nabi ﷺ juga bersabda :

ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمْ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ
"Tiga golongan yang pasti Allah tolong; orang yang berjihad di jalan Allah, budak yang ingin merdeka dari tuannya (dengan tebusan) dan orang yang ingin menikah agar dirinya terjaga dari dosa." Abu Isa berkata, "Hadits ini derajatnya hasan." [HR Tirmidzi]

4. Ramadhan sangat mengajarkan seseorang untuk memperbanyak membaca Al Qur'an.

Allahﷻ berfirman :

مَاۤ أَنزَلۡنَا عَلَیۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لِتَشۡقَىٰۤ ۝ إِلَّا تَذۡكِرَةࣰ لِّمَن یَخۡشَىٰ
Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah; melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), [Surat Ta-Ha 2 - 3]

Oleh karenanya sebagian ulama menjelaskan tentang sunnah membaca Al Kahfi di setiap hari jumat akan mendapatkan cahaya dari jumat ke jumat berikutnya adalah bahwa Allah akan membimbingnya dalam petunjuk.

Dalam ayat lainnya, Allahﷻ juga berfirman :

وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِی فَإِنَّ لَهُۥ مَعِیشَةࣰ ضَنكࣰا وَنَحۡشُرُهُۥ یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِ أَعۡمَىٰ
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” [Surat Ta-Ha 124]

5. Ramadhan mengajarkan akan lezatnya shalat malam.

Oleh karenanya, setelah ramadhan hendaknya kita bisa menjaga shalat malam sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat :

بْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَبْدَ اللَّهِ لَا تَكُنْ مِثْلَ فُلَانٍ كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ
Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda kepadaku: " Wahai 'Abdullah, janganlah kamu seperti fulan, yang dia biasa mendirikan shalat malam namun kemudian meninggalkan shalat malam". [HR Bukhari]

Nabi ﷺ juga bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي إِذَا رَأَيْتُكَ طَابَتْ نَفْسِي وَقَرَّتْ عَيْنِي فَأَنْبِئْنِي عَنْ كُلِّ شَيْءٍ قَالَ كُلُّ شَيْءٍ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ الْمَاءِ قَالَ أَنْبِئْنِي بِأَمْرٍ إِذَا أَخَذْتُ بِهِ دَخَلْتُ الْجَنَّةَ قَالَ أَفْشِ السَّلَامَ وَأَطْعِمْ الطَّعَامَ وَصِلْ الْأَرْحَامَ وَصَلِّ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ثُمَّ ادْخُلْ الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ 
dari Abu Hurairah bahwa ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Sesungguhnya jika aku melihatmu hatiku terasa tenang dan mataku sejuk, maka beritakanlah kepadaku akan segala sesuatu, " beliau bersabda: "Segala sesuatu Allah 'azza wajalla ciptakan dari air, " Abu Hurairah berkata; "Beritakan kepadaku tentang sesuatu yang jika aku amalkan maka aku akan masuk surga, " beliau bersabda: "Sebarkanlah salam, berikan makanan, sambunglah silaturrahim, dan shalatlah di saat manusia tidur maka engkau akan masuk surga dengan selamat." [HR Ahmad]

6. Ramadhan juga mengajarkan seseorang berkhalwat dengan Allahﷻ._

Di 10 hari terakhir ramadhan, terdapat sunnah untuk beri'tikaf yakni ibadah yang menganjurkan seseorang untuk menyendiri dengan Allah. Keadaan tersebut memudahkan seseorang untuk bisa mencurahkan seluruh hajatnya kepada Allah.

Nabi ﷺ bersabda tentang salah satu golongan yang akan mendapatkan naungan Allah di hari kiamat :

ُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Dan seorang yang menetes air matanya saat berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah dalam kesunyian." [HR Muslim]

7. Ramadhan mengajarkan kepada seseorang untuk perhatian kepada istrinya.

Disebutkan dalam sebuah hadits :

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُنِي وَهُوَ صَائِمٌ وَأَيُّكُمْ يَمْلِكُ إِرْبَهُ كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْلِكُ إِرْبَهُ
dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciumku saat beliau sedang berpuasa. Maka adakah diantara kalian yang mampu mengendalikan nafsunya sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mampu mengendalikannya." [HR Muslim]

Berdasar hadits ini, para ulama berbeda pendapat tentang hukum mencium istri di siang hari ketika berpuasa, diantaranya :
  • Pendapat pertama, bahwa hukumnya sunnah sebagaimana pendapat yang diambil Ibnu Hazm
  • Pendapat kedua boleh jika suami atau istrinya sudah tua
  • Pendapat yang ketiga boleh secara mutlak, tanpa memandang usia suami atau istrinya.

Dan pendapat yang ketiga adalah pendapat yang terkuat. 

Dalil yang lainnya adalah disebutkan bahwa Nabi ﷺ tetap memperhatikan keluarganya meskipun beliau sedang i'tikaf.

Disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Aisyah :

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan), Beliau mengencangkan sarung Beliau, menghidupkan malamnya dengan ber'ibadah dan membangunkan keluarga Beliau". [HR Bukhari]

والله أعلم بالصواب
Al Faqir Ibnu Achmadi

Tidak ada komentar: