Keutamaan mengikuti sunnah ialah:
1. Menunjukkan bukti kecintaan kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ﴿٣١﴾ قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ
"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' Katakanlah: 'Taatilah Allah dan Rasul-Nya jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir'." [QS. Ali Imran: 31-32]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata berkenaan dengan tafsir ayat ini: "Ayat yang mulia ini sebagai hakim terhadap semua orang yang mengaku mencintai Allah, akan tetapi ia tidak berada di atas jalan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia pendusta dalam pengakuannya itu, hingga ia mengikuti syariat dan agama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam seluruh perkataan dan keadaannya, sebagaimana terdapat dalam kitab Shahih.
Dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata berkenaan dengan tafsir ayat ini: "Ayat yang mulia ini sebagai hakim terhadap semua orang yang mengaku mencintai Allah, akan tetapi ia tidak berada di atas jalan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia pendusta dalam pengakuannya itu, hingga ia mengikuti syariat dan agama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam seluruh perkataan dan keadaannya, sebagaimana terdapat dalam kitab Shahih.
Dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak ada tuntunan kami padanya, maka amalan itu tertolak.” [HR. Muslim]
2. Menunjukkan Bukti Kecintaan Kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Seseorang tidak menjadi orang beriman yang sempurna hingga ia mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih daripada seluruh manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
2. Menunjukkan Bukti Kecintaan Kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Seseorang tidak menjadi orang beriman yang sempurna hingga ia mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih daripada seluruh manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidaklah beriman (dengan keimanan yang sempurna) salah seorang dari kamu sehingga aku menjadi yang paling ia cintai daripada bapaknya, anaknya, dan seluruh manusia.” [HR. Bukhari Muslim, dari Anas bin Malik]
Jika seseorang mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih daripada seluruh manusia, maka ia akan mengikuti petunjuk beliau dan lebih mengutamakannya daripada petunjuk siapa pun dari kalangan manusia.
Al-Qadhi Iyadh rahimahullah: “Ketahuilah, bahwa seseorang yang mencintai sesuatu, ia akan mengutamakannya dan mengutamakan kecocokan dengannya. Jika tidak, maka ia tidak benar dalam kecintaannya, dan ia (hanya) orang yang mengaku-ngaku saja. Maka orang yang benar dalam kecintaannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah orang yang nampak darinya tanda-tanda tersebut. Pertama dari tanda-tanda itu ialah meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya (ajarannya), mengikuti perkataan dan perbuatannya, dan beradab dengan adab-adabnya, (baik) pada saat kesusahan maupun kemudahan, pada waktu senang maupun benci.”
Jika seseorang mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih daripada seluruh manusia, maka ia akan mengikuti petunjuk beliau dan lebih mengutamakannya daripada petunjuk siapa pun dari kalangan manusia.
Al-Qadhi Iyadh rahimahullah: “Ketahuilah, bahwa seseorang yang mencintai sesuatu, ia akan mengutamakannya dan mengutamakan kecocokan dengannya. Jika tidak, maka ia tidak benar dalam kecintaannya, dan ia (hanya) orang yang mengaku-ngaku saja. Maka orang yang benar dalam kecintaannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah orang yang nampak darinya tanda-tanda tersebut. Pertama dari tanda-tanda itu ialah meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya (ajarannya), mengikuti perkataan dan perbuatannya, dan beradab dengan adab-adabnya, (baik) pada saat kesusahan maupun kemudahan, pada waktu senang maupun benci.”
والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Diringkas dari Majalah As-Sunnah Edisi 10/Tahun XVI/1434H/2013
Tidak ada komentar: