Ustadz Aunur Rofiq: Kiprah Istri Menjadi Pendidik Terbaik

Kiprah Istri Menjadi Pendidik Terbaik

Sebagaimana Allah Ta'ala telah menjadikan kaum lelaki lebih utama atas wanita dalam beberapa sisi, ternyata para wanita juga memiliki keistimewaan yang tak dipunyai oleh kaum lelaki, di antaranya ialah sifat lembut dan penyabar yang disukai oleh anak-anak, terutama ketika mereka masih kecil. Sifat ini hendaknya disyukuri oleh istri bila telah dikaruniai anak. Rasulullah memuji para wanita Anshar karena sifat lembutnya kepada anak-anak. Beliau Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

صَالِحُ نِسَاءِ قُرَيْشٍ أَحْنَاهُ عَلَى وَلَدٍ فِي صِغَرِهِ وَأَرْعَاهُ عَلَى زَوْجٍ فِي ذَاتِ يَدِهِ
"Sebaik-baik wanita Quraisy adalah yang paling bersifat lembut terhadap anak di masa kecilnya, dan yang paling pandai menjaga amanah suaminya." (HR. Bukhari: 4946)

Kesabaran wanita dalam mendidik anak bukan hanya akan mendapatkan jaminan masuk surga dan dijauhkan dari api neraka. Bahkan dalam kehidupan dunia ia akan bahagia dalam rumah tangganya. Bagaimana tidak? Suami akan merasa berhutang budi kepada istri karena telah berhasil mendidik anak-anak mereka dan menjaga amanah suami dengan sebaik-baiknya. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ 
“Menikahlah dengan wanita yang penuh kasih dan subur.” (HR. Abu Dawud: 6/228 dishahihkan oleh al-Albani: 1/515)

Istri yang mengilmui agama adalah pangkal kebaikan anak*

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mengatakan, bahwa dunia ini adalah keindahan tetapi puncak keindahannya adalah wanita yang shalihah. Maka jika istri tergolong shalihah, tentu anak akan dididik agar menjadi shalih dan shalihah juga. Begitulah fitrah manusia, ingin kebaikannya bisa diwarisi oleh anaknya. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

“Dunia adalah kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim: 2668)

Sedangkan kecantikan hati hanya akan diperoleh bila seorang wanita memiliki ilmu agama yang kuat. Beliau Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

"Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah karena baik agamanya, niscaya kamu akan beruntung." (HR. Bukhari: 4700)

Keberadaan wanita tidak sama dengan keberadaan pria, apalagi saat dia sudah berkeluarga. Memang tugas mendidik anak adalah milik bersama antara suami dan istri. Namun kenyataannya, tugas suami seringnya lebih banyak dihabiskan di luar untuk mencari nafkah. Maka kewajiban istri yang berada di rumah menjadi lebih banyak daripada suami ketika sedang tidak berada di rumah.

Sebagaimana yang telah Allah gambarkan dalam surat al-Ahzāb ayat 33. Dalam ayat tersebut Allah Subhanahu wata'ala memerintahkan kepada istri-istri Nabi Shallallahu'alaihi wasallam agar berdiam diri di rumah dan tidak sering keluar bertabarruj sebagaimana yang diperbuat oleh wanita-wanita jahiliyah, supaya dapat ditiru oleh para wanita muslimah.

Para istri hendaknya berusaha menjaga fitrah anak-anak, bukan hanya menjaga kesehatan fisiknya saja sebagaimana umumnya orang. Tetapi lebih dari itu, istri hendaknya menjaga kesehatan fitrah anak yang suci, agar ia tidak terkena noda yang mengakibatkan kerugian anak, juga keluarga.

In syaa Allah, jika istri memiliki bekal ilmu agama yang cukup, dan sering menuntut ilmu syar’i, maka akan mampu mendidik anaknya. Ia akan mengawasi setiap saat bagaimana tingkah laku anaknya, dan anak itu sendiri akan selalu berada dalam pengawasan ilmu yang dikomandoi oleh ibunya tercinta.

Istri shalihah, sangat memungkinkan untuk mencetak generasi yang shalih dan shalihah juga. Dengan demikian keluarga akan terhindar dari fitnah kerusakan akidah, moral, dan akhlak.

Semoga keterangan singkat ini dapat membantu para istri yang sekaligus menjabat sebagai ibu dalam menjalankan tugasnya di rumah suami menuju keridhaan Allah Subhanahu wata'ala.

Semoga bermanfaat.

Oleh: Ust. Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc
artikel maribaraja.com

Tidak ada komentar: