Dalam surat yusuf, surat ke 12 dari urutan surat Al-Fatihah terdapat satu kosa kata yang dipakai serapannya ke bahasa Indonesia, yaitu : "قَمِيْص"
Kata قَمِيْص atau gamis dalam surat Yusuf tersebut berulang sebanyak enam kali dengan ayat yang berbeda-beda.
Disebutkan pula kata "قَمِيْص" itu dalam tiga keadaan, yaitu :
Pertama, menjelaskan tentang kondisi yang menyedihkan, menjadi alasan untuk melegalkan kejahatan...
kedua, menjadi bukti terbebas dari jeratan, tuduhan...
ketiga, menjadi obat dan berita kebahagiaan...
Allahu Akbar!
Mari kita simak detailnya :
1. Kata "قَمِيْص/gamis" itu menjadi sebab kesedihan, hal Ini terdapat dalam ayat ke 18.
وَجَآءُو عَلَىٰ قَمِيصِهِۦ بِدَمٖ كَذِبٖۚ قَالَ بَلۡ سَوَّلَتۡ لَكُمۡ أَنفُسُكُمۡ أَمۡرٗاۖ فَصَبۡرٞ جَمِيلٞۖ وَٱللَّهُ ٱلۡمُسۡتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ
Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia (Yakub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.”
Ayahanda Yusuf, yaitu Ya'kub mendapatakan berita sedih melalui baju gamis yang berlumur dengan darah palsu itu.
2. Kata "gamis" Menjadi sebab terlepasnya Yusuf dari tuduhan berbuat yang memalukan sekaligus layaknya disematkan perbuatan itu kepada para pecundang, yaitu tuduhan berbuat serong dengan istri majikan, simaklah pada ayat 25-28 dari surat yusuf berikut :
Ayahanda Yusuf, yaitu Ya'kub mendapatakan berita sedih melalui baju gamis yang berlumur dengan darah palsu itu.
2. Kata "gamis" Menjadi sebab terlepasnya Yusuf dari tuduhan berbuat yang memalukan sekaligus layaknya disematkan perbuatan itu kepada para pecundang, yaitu tuduhan berbuat serong dengan istri majikan, simaklah pada ayat 25-28 dari surat yusuf berikut :
وَٱسۡتَبَقَا ٱلۡبَابَ وَقَدَّتۡ قَمِيصَهُۥ مِن دُبُرٖ وَأَلۡفَيَا سَيِّدَهَا لَدَا ٱلۡبَابِۚ قَالَتۡ مَا جَزَآءُ مَنۡ أَرَادَ بِأَهۡلِكَ سُوٓءًا إِلَّآ أَن يُسۡجَنَ أَوۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ
Dan keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik baju gamisnya (Yusuf) dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan itu) berkata, “Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?”
قَالَ هِيَ رَٰوَدَتۡنِي عَن نَّفۡسِيۚ وَشَهِدَ شَاهِدٞ مِّنۡ أَهۡلِهَآ إِن كَانَ قَمِيصُهُۥ قُدَّ مِن قُبُلٖ فَصَدَقَتۡ وَهُوَ مِنَ ٱلۡكَٰذِبِينَ
Dia (Yusuf) berkata, “Dia yang menggodaku dan merayu diriku.” Seorang saksi dari keluarga perempuan itu memberikan kesaksian, “Jika baju gamisnya koyak di bagian depan, maka perempuan itu benar, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang dusta.
وَإِن كَانَ قَمِيصُهُۥ قُدَّ مِن دُبُرٖ فَكَذَبَتۡ وَهُوَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang benar.”
فَلَمَّا رَءَا قَمِيصَهُۥ قُدَّ مِن دُبُرٖ قَالَ إِنَّهُۥ مِن كَيۡدِكُنَّۖ إِنَّ كَيۡدَكُنَّ عَظِيمٞ
Maka ketika dia (suami perempuan itu) melihat baju gamisnya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia berkata (kepada istrinya), “Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Tipu dayamu benar-benar hebat.”
Betapa hebat tipu daya wanita itu, maling teriak maling...
3. "baju gamis" menjadi kabar yang membahagiakan bagi Nabi Ya'kub 'alaihissalam, ayah yang super sabar, hal ini dapat kita lihat pada ayat 93 dari surat yusuf berikut, Allah 'Azza wa Jalla mengisahkan ungkapan Yusuf :
Betapa hebat tipu daya wanita itu, maling teriak maling...
3. "baju gamis" menjadi kabar yang membahagiakan bagi Nabi Ya'kub 'alaihissalam, ayah yang super sabar, hal ini dapat kita lihat pada ayat 93 dari surat yusuf berikut, Allah 'Azza wa Jalla mengisahkan ungkapan Yusuf :
ٱذۡهَبُواْ بِقَمِيصِي هَٰذَا فَأَلۡقُوهُ عَلَىٰ وَجۡهِ أَبِي يَأۡتِ بَصِيرٗا وَأۡتُونِي بِأَهۡلِكُمۡ أَجۡمَعِينَ
"Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku, nanti dia akan melihat kembali; dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku.”
Saudaraku!
Nama boleh sama yaitu "baju gamis", namun latar belakang dan fungsinya bisa berbeda-beda...
Bukan nama yang menjadi nilai satu-satunya, namun esensi dan fungsilah yang yang akan membedakan kita dari lainnya...
Jika tidak dapat menyemai kebaikan, maka minimal tidak menjadi agen-agen keburukan...
Hidup di dunia hanya sekali, hiduplah yang berarti...
✍BNA, Jum'at 20 Muharram 1441H/20 September 2019M
ibnu Selian
http://t.me/hattaselian
Saudaraku!
Nama boleh sama yaitu "baju gamis", namun latar belakang dan fungsinya bisa berbeda-beda...
Bukan nama yang menjadi nilai satu-satunya, namun esensi dan fungsilah yang yang akan membedakan kita dari lainnya...
Jika tidak dapat menyemai kebaikan, maka minimal tidak menjadi agen-agen keburukan...
Hidup di dunia hanya sekali, hiduplah yang berarti...
✍BNA, Jum'at 20 Muharram 1441H/20 September 2019M
ibnu Selian
http://t.me/hattaselian
Tidak ada komentar: