Apakah qunut subuh itu ada dalilnya?



Qunut subuh itu ada dalilnya...
Qunut subuh terus menerus ada dalilnya Haditsnya dhoif... .
Dhoif itu artinya apa? Lemah...
Lemah itu boleh dipakai atau tidak? Nggak boleh dipakai!!!
Hadits nya ada tapi Dhoif, kalau dhoif berarti tdk boleh dipakai!!! .
APAKAH MEREKA QUNUT SHUBUH???? .

Bahkan ada seorang anak sahabat nabi bernama Abi Malik al-Asyja’i, ia berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya engkau pernah shalat di belakang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di bela-kang Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman dan di belakang ‘Ali di daerah Qufah sini kira-kira selama lima tahun, apakah qunut Shubuh terus-menerus?

” Ia jawab: “Wahai anakku qunut Shubuh itu bid’ah!!

Hadits shahih riwayat at-Tirmidzi (no. 402), Ahmad (III/472, VI/394), Ibnu Majah (no. 1241), an-Nasa-i (II/204), ath-Thahawi (I/146), ath-Thayalisi (no. 1328) dan Baihaqi (II/213), dan ini adalah lafazh hadits Imam Ibnu Majah, dan Imam at-Tirmidzi berkata: “Hadits hasan shahih.” Lihat pula kitab Shahih Sunan an-Nasa-i (I/233 no. 1035) dan Irwaa-ul Ghalil (II/182) keduanya karya Imam al-Albany. [4]

BAGAIMANA SIKAP KITA SEBAGAI MAKMUM KETIKA SHALAT DIBELAKANG IMAM YG PAKE QUNUT?

Ya kita perbanyak baca pujian kepada Allah (Tanpa Mengangkat Tangan) bisa kita baca Rabbana wa lakal hamdu terus kita ulang-ulang sampai 10X tdk ada masalah, Bahkan Nabi pernah membaca Li Rabbiyal Hamdu... Li Rabbiyal Hamdu... Li Rabbiyal Hamdu... Terusssss sebanyak-banyaknya sebab saat itulah saat kita memuji kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. .

Mereka Qunut biarkan Mereka Qunut, kita baca pujian kepada Allah..JANGAN IKUT QUNUTNYA MEREKA. Tapi kalau Imam Sujud kita wajib ikut karena kita bermakmum dengan Imam tidak boleh kita menyalahi imam, TAPI KALAU IMAM BERBUAT BID'AH KITA TIDAK BOLEH IKUT BID’AH NYA.
JELASSSSS?

Dijawab oleh: Al Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Hafidzahullahu ta'ala.

Sumber:
https://almanhaj.or.id/1385-semua-hadits-tentang-qunut-shubuh-terus-menerus-adalah-lemah.html
https://almanhaj.or.id/1406-qunut-shubuh-terus-menerus-adalah-bidah.html

Tidak ada komentar: