BERDOA DI WAKTU YANG MUSTAJAB (SERI 2)

BERDOA DI WAKTU YANG MUSTAJAB (SERI 2)

Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du.

Pada pembahasan seri 1 telah kita jelaskan 4 poin dari waktu mustajab dalam berdoa, yaitu:

▪︎ Pada waktu tengah malam.
▪︎ Di antara adzan dan iqamah.
▪︎ Di saat dalam sujud.
▪︎ Ketika adzan dan ketika sedang berkecamuk peperangan.


Untuk seri terakhir ini kita akan jelaskan waktu-waktu mustajab yang lainnya. Di antaranya adalah:

▪︎ Setelah waktu Ashar pada hari Jumat.

Dalilnya adalah:

فِيهِ سَاعَةٌ لاَيُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّيْ يَسْأَلُ اللهَ تَعاَلَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا
“Pada hari itu (hari Jumat) terdapat waktu-waktu tertentu, tidaklah seorang hamba berdiri melaksanakan shalat dan berdoa memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Allah pasti akan mengabulkannya. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan tangannya (yang menggambarkan) waktu itu pendek.” [HR. Bukhari no. 935 dan Muslim no. 852 (13)]

Waktu itu adalah saat setelah shalat Ashar sebagaimana yang dikuatkan oleh Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zaadul Ma’ad (I/390).

▪︎ Ketika hari Arafah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik doa ialah doa hari Arafah.” [HR. At-Tirmidzi no. 3585, Malik dalam Al-Muwaththa’ no. 500, hadits ini dihasankan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di dalam Shahiihul Jami’ no. 3274 dan Silsilah Al-Ahaadiits Ash-Shahiihah no. 1503]

▪︎ Ketika turun hujan.

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ الْمَطَرِ
“Dua waktu yang padanya sebuah permohonan (doa) tidak akan ditolak oleh Allah, doa ketika setelah dikumandangkan adzan dan doa ketika turun hujan.” [HR. Al-Hakim II/114, Abu Dawud no. 3540. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani menghasankannya dalam Shahihul Jami’ no. 3078]

▪︎ Ketika 10 hari terakhir bulan Ramadhan (Lailatul Qadar).

10 hari terakhir bulan Ramadhan (di dalamnya terdapat Lailatul Qadar). Dari Aisyah radhiallahu 'anha ia berkata, aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang sebaiknya aku baca pada Lailatul Qadar?". Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Bacalah:

اَللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ.
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mahapemberi maaf dan mencintai pemberian maaf, maka maafkanlah aku." [HR. At-Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahiihul Jami’ no. 4423]

والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sumber:  Diringkas dari kitab Aadaab Islaamiyyah, Penulis Abdul Hamid bin Abdirrahman As-Suhaibani. Judul dalam Bahasa Indonesia 'Adab Harian Muslim Teladan.' Penerjemah Zaki Rahmawan. Penerbit Pustaka Ibnu Katsir Bogor.

Artikel almanhaj.or.id

Tidak ada komentar: