Di antara bahaya penyakit hasad adalah dapat menghancurkan kemulian umat. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا لَمْ يَتَحَاسَدوا
“Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka tidak saling hasad.” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, lihat: al-Silsilah ash-Shahihah: 3386)
Karena itulah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda mewanti-wanti umatnya agar tidak hancur disebabkan oleh penyakit hasad ini. Beliau bersabda:
Karena itulah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda mewanti-wanti umatnya agar tidak hancur disebabkan oleh penyakit hasad ini. Beliau bersabda:
لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
“Janganlah kalian saling hasad, saling memperdaya, saling membenci, saling membelakangi dan janganlah sebagian kalian membeli barang yang di atas pembelian yang lain. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim: 2564)
Namun kenyataannya, banyak di antara kita ini yang saling menaruh hasad. Parahnya, kita tak kunjung juga menyadarinya. Orang kaya saling hasad, para pejabat dan penguasa saling hasad, para da’i saling hasad, dan semuanya. Sehingga benar jadinya sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam itu, kita jadi hancur sendiri.
Oleh sebab itu, jika kita mau menjadi umat yang mulia, penuh dengan kebaikan hidup, disegani oleh musuh, maka mulailah dari melunturkan sifat hasad dari hati kita masing-masing. Jika kita tidak mau, maka harus siap untuk tetap jauh dari kebaikan yang banyak.
Semoga bermanfaat.
Namun kenyataannya, banyak di antara kita ini yang saling menaruh hasad. Parahnya, kita tak kunjung juga menyadarinya. Orang kaya saling hasad, para pejabat dan penguasa saling hasad, para da’i saling hasad, dan semuanya. Sehingga benar jadinya sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam itu, kita jadi hancur sendiri.
Oleh sebab itu, jika kita mau menjadi umat yang mulia, penuh dengan kebaikan hidup, disegani oleh musuh, maka mulailah dari melunturkan sifat hasad dari hati kita masing-masing. Jika kita tidak mau, maka harus siap untuk tetap jauh dari kebaikan yang banyak.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar: