Menolak Jadi Imam Shalat Istisqa' Karena Takut Malu?

Menolak Jadi Imam Shalat Istisqa'

Antara antum dan salaf: Riya'

Ah*ad Sarw*t, seorang da'i berusia lanjut yang konon merupakan orang pertama yang menganggap Qur'an adalah bid'ah, dengan gaya bahasa sarkastik membuat status tantangan menjadi imam shalat istisqa' yang menurutnya 'bikin malu' jika ternyata hujan tidak turun lantaran do'a tidak mempan.

Di masa silam pernah lama hujan tak membasahi kota Nabi. Shalat istisqa' sudah berkali-kali dilakukan, bahkan diimami para ahli fiqih Madinah kala itu. Hujan tak jua turun, hingga akhirnya seorang tukang sepatu di malam hari berdo'a di kesendirian dalam Masjid Nabawi yang mengundang rahmat berupa hujan seketika. Para ulama yang sebelumnya jadi imam dan doanya belum terkabul tak ada yang merasa malu. Mereka melaksanakan tugas sebagai imam karena Allah. Pun tak seorangpun hasad pada si tukang sepatu.

Saya merasa prihatin, ketika panutan umat yang sudah lanjut usia di zaman ini sudah tak lagi mampu menjadi teladan dalam beramal yang murni untuk Allah, sehingga amal shalih dengan tanpa malu dan bahasa kasar seolah untuk ditinggalkan hanya karena 'takut malu' jika hujan tak turun. Apakah Anda beramal karena wajah manusia?

Beramal karena manusia adalah syirik. Tidak jadi beramal karena manusia adalah riya'. (Fudhail bin 'Iyadh)

Muflih Safitra

Tidak ada komentar: