Tito Karnavian: Ustadz Ja'far Umar Thalib Pejuang NKRI bukanlah mengada-ada

opm papua

Bismillah, Kali ini Engkau Benar Jendral Tito!

Pernyataan Jendral Polisi Muhammad Tito Karnavian Tentang Ustadz Ja'far Umar Thalib Rohimahullah adalah Pejuang NKRI bukanlah mengada-ada!.

SEPENGGAL KISAH DARI DAKWAH TAUHID DI PAPUA (ANCAMAN OPM)

Pasca jihad Ambon, beberapa peneliti dan wartawan internasional biasa datang untuk mewanancarai Ust. Ja'far rahimahullah. Diantaranya Sydney Jones dan Prof. DR. Bilveer Singh. Prof. Bilveer adalah seorang dosen internasional dan peneliti bidang terorisme di Asia Tenggara serta gerakan separatis di Papua (silahkan cari di google utk lebih jelasnya). Bilveer beberapa kali mengunjungi Ust. Ja'far untuk mewawancarai tentang pemikiran gerakan radikal dalam Islam, misalnya jika dia pingin ngisi kuliah di Kanada, Australia dll biasanya mampir ke rumah Ust. Ja'far untuk wawancara. 

Suatu hari Ust. Ja'far mendapat pesan WA dari Bilveer, bahwa dia sedang berada di sebuah konfrensi di Amsterdam yang dihadiri pula oleh PBB. Dalam konfrensi itu pembahasan didominasi dengan keresahan kelompok OPM mengenai adanya Markas Dakwah (Ponpes Ihya As-Sunnah) yang dibangun oleh Ust. Ja'far di desa Arso, kab. Keerom Papua. (Mendapat berita ini, Ust. Ja'far lalu mengatakan di hadapan murid-murid beliau, bahwa baru 18 bulan keberadaannyadi Papua, sudah dianggap ancaman serius bagi eksistensi negara Papua merdeka.

Pulang dari sana, Bilveer mengunjungi Ust. Ja'far pada tanggal 24 Mei 2017. Rupanya kunjungan Bilveer ini membawa sebuah pesan dari seorang petinggi (panglima) pasukan OPM untuk Ust. Ja'far. Si panglima OPM ini terkenal dengan sebutan nama sandi "Domba" (Ust. Ja'far mengomentari bahwa beliau lupa namanya karena namanya repot diingat :-) ). Bilveer menunjukkan foto si Domba lengkap dengan tongkat Komando. Dan menurut Bilveer, Domba ini orangnya kejam dan memiliki pasukan bersenjata yang kuat dengan jumlah yang besar sehingga TNI-POLRI pun dia tidak takut. Kebetulan, Domba ini berasal dari Keerom (tempat dibangunnya Ponpes). 

Dia menyatakan bahwa Keerom adalah taruhan besar bagi mereka dan dia siap mempertaruhkan segalanya untuk memerangi Ust. Ja'far dan Laskar Jihad nya. Ust. Ja'far dan pengikutnya harus angkat kaki sebelum dihabisi oleh Domba dan pasukannya.

Mendapat ancaman tersebut, Ust. Ja'far menyampaikan ke Bilveer: "Mungkin pak Bilveer kalau mereka menghadapi TNI atau POLRI, Domba bisa menang. Tapi kalau menghadapi Ahlus Sunnah Laskar Jihad, itu kecil sekali kemungkinan mereka bisa menang. Sampaikan kembali kepada domba: 'Hai domba ..Ja'far Umar Tholib mengatakan kepadamu, sebaiknya kau mundur dari rencanamu dan sebaiknya kau kubur saja proklamasi negara Papua merdeka yang di Canberra itu. Kau mundur saja, dari pada kau menghadapi Ahlus Sunnah wal Jama'ah yaitu Laskar Jihad yang dipimpin oleh Ja'far Umar Tholib. 

Jadi kalau kau menganggap bahwa Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jama'ah dibawah TNI POLRI, keliru... Kau salah hitung setrategi perang. Jadi hai Domba kau mundur dari khayalan kamu'" -selesai transkrip-. Dalam vidio ceramah di Degolan, beliau juga menceritakan, bahwa Ust. Ja'far juga berkata ke Bilveer: "Sampaikan kepada si domba, sebelum dia menginjakkan kaki di Keerom, anak buahnya saya habisi...!" Lalu beliau mengomentari: "Jadi perang urat saraf terjadi sebelum perang fisik. GERTAK LAWAN GERTAK..." -selesai transkrip-. (Ust. Ja'far mengatakan itu dengan gestur tubuh khas beliau, sambil membusungkan dada dan memelototkan mata. Lalu beliau ketawa dan para ikhwan yang mendengar juga ketawa.. :-) ).

Ust. Ja'far kemudian mengomentari berita dari Bilveer Singh dengan mengatakan: "Tapi bagi saya mendapatkan pesan sperti itu , menunjukkan posisi kita.. Posisi kita bukan semata-mata hanya mengajar TPA dan dakwah. Tapi ngajar TPA dan dakwah bagian dari misi kita pertama datang di sini(Papua), yaitu jihad fi sabilillah. Jihadnya Ahlus Sunnah itu dari dulu sampai sekarang, selalu diwarnai dengan dakwah" -selesai transkrip-.

Ust. Ja'far lalu menjelaskan kalau modus OPM ini sama dengan pola pergerakan gerakan separatis RMS (Republik Maluku Selatan) yang beliau perangi saat dulu jihad Ambon di awal tahun 2000-an. Seperti membuat kekacauan, membakar fasilitas umum, mengusir para pendatang, dan menyerang siapapun yang tidak mendukung gerakan separatis mereka. 

Maka, mereka menempuh berbagai upaya untuk mengusir Ust. Ja'far dan murid-murid beliau keluar dari Papua, mulai dari menggerakkan oknum-oknum mereka di Pemda Papua, sampai penyerangan Ponpes Ust. Ja'far di desa Arso Kab. Keerom. (Uniknya penjelasan beliau dua tahun lalu itu, seperti menceritakan apa yang sedang terjadi di Papua saat ini. Dan bukan sebuah kebetulan, kekacauan besar yang terjadi saat ini adalah pasca wafatnya Ust. Ja'far rahimahullah). -SELESAI kutipan dari beliau-

Dari kisah ini, kita bisa paham, kenapa bapak KAPOLRI, Tito Karnavian merasa sangat kehilangan beliau, dan berkata beliau Ust. Ja'far adalah pejuang NKRI dan pembela kaum Muslimin. Sebab Ust. Ja'far pernah berhasil menumbangkan gerakan separatis RMS di Ambon melalui jihad, dan kali ini mulai menantang OPM. Kita semua tahu, pemerintah Indonesia, melalui TNI POLRI sangat hati-hati menangani OPM, sebab di'backing' oleh pihak asing (Amerika, Australia dll). Salah bertindak, bisa-bisa pasukan Amerika akan datang dan menuding pelanggaran HAM, dan dengan berbagai makar mereka, Papua bisa lepas. 

Maka cara terbaik menghadapi gerakan separatis ini adalah dengan menggerakan kalangan militan sipil seperti BANSER ... eh salah... :P maksud saya dengan pergerakan sebagaimana dulu di Ambon, RMS tumbang dihabisi Laskar Jihad. Dan sepertinya OPM dan backing mereka dari negara asing, belajar dari kisah RMS di Ambon, untuk MENGHINDARI ISU PERANG AGAMA kepada ummat Islam. Sebab resikonya besar, mereka akan berhadapan dengan jihad fisabilillah. Wallahu A'lam

Semoga Allah merahmati Ustadz Ja'far dan para ikhwan Salafy yang wafat saat Jihad di Ambon dulu... Aamiin... Sungguh mereka sangat berjasa mengangkat 'izzah Islam dan kaum Muslimin di NKRI....

(Tulisan ini bersumber dari ceramah Ustadz Ja'far di pondok Ihya As-Sunnah Kab. Keerom, serta video ceramah beliau di pondok Ihya Assunnah Degolan Jogjakarta). Advokat Sukpandiar telp n WA 081314495785 repos dari ikhwan Jendral Purnawiran dgn sedikit edit. Semoga ada pejuang seperti ustadz Ja'far Umar Thalib rohimahulla ta'ala.

Tidak ada komentar: