Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,
ليس هذا من البدع, التأمين على دعاء الخطيب في الخطبة إذا أخذ يدعو للمسلمين فإنه يستحب التأمين على دعائه، لكن لا يكون بصوت جماعي وصوت مرتفع وإنما كل واحد يؤمن بمفرده وبصوت منخفض، حيث لا يكون هناك تشويش، أو أصوات مرتفعة، وإنما كل يؤمن على دعاء الخطيب سرا ومنفردا عن الآخرين.
"Hal ini bukan termasuk dari bidah, yaitu mengaminkan doa khatib pada khotbah (Jumat). Apabila khatib mendoakan kaum muslimin, maka dianjurkan untuk mengaminkan doanya.
Namun, ketentuannya tidak dengan suara bersama-sama, tidak dengan mengeraskan suara, tetapi hanya dengan cara masing-masing individu mengaminkan sendiri-sendiri, dan dengan suara yang pelan. Tidak mengganggu atau dengan suara yang tinggi, tetapi hanya dengan cara masing-masing mengaminkan doa khatib dengan suara rendah dan tidak bersama-sama."
Sumber: Majmu‘ Fatawa, Jilid 16, hlm. 105.
Alih Bahasa: Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu Umar غفر الرحمن له.
Telegram alfudhail
Editor : Admin Asy-Syamil.com
Namun, ketentuannya tidak dengan suara bersama-sama, tidak dengan mengeraskan suara, tetapi hanya dengan cara masing-masing individu mengaminkan sendiri-sendiri, dan dengan suara yang pelan. Tidak mengganggu atau dengan suara yang tinggi, tetapi hanya dengan cara masing-masing mengaminkan doa khatib dengan suara rendah dan tidak bersama-sama."
Sumber: Majmu‘ Fatawa, Jilid 16, hlm. 105.
Alih Bahasa: Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu Umar غفر الرحمن له.
Telegram alfudhail
Editor : Admin Asy-Syamil.com
Tidak ada komentar: